VOKASI NEWS – Mengenal Fistula sebagai sebuah kondisi abnormal yang dapat mengancam kesehatan, hasil analisis Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Fistula adalah kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya saluran abnormal yang menghubungkan dua rongga tubuh yang seharusnya terpisah. Kondisi ini dapat muncul di berbagai organ tubuh, seperti saluran pencernaan, anus, pembuluh darah, hingga organ reproduksi. Jika tidak segera ditangani, fistula bisa menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi fungsi tubuh.
Jenis-Jenis Fistula
Berikut ini beberapa jenis fistula yang umum terjadi, beserta penjelasannya:
1. Fistula Saluran Pencernaan
Fistula gastrointestinal adalah saluran abnormal yang terbentuk di saluran cerna, seperti lambung dan usus. Penyebabnya meliputi riwayat operasi, luka tusuk, peradangan, hingga efek samping terapi radiasi. Pada kasus ini, cairan lambung merembes keluar dari lapisan saluran pencernaan, yang berpotensi memicu infeksi atau peradangan di organ sekitar.
Jenis fistula saluran pencernaan mencakup:
- Fistula usus, yang menghubungkan dua bagian saluran cerna, seperti lambung dengan usus besar.
- Fistula ekstraintestinal, yang menghubungkan usus dengan organ lain, seperti kandung kemih atau paru-paru.
- Fistula eksternal, yang menghubungkan saluran cerna dengan kulit tubuh.
2. Fistula Ani
Fistula ani adalah saluran kecil yang menghubungkan rektum dengan kulit di sekitar anus. Adapun Fistula ini biasanya terjadi akibat infeksi yang menyebabkan penumpukan nanah atau abses. Gejalanya meliputi nyeri, iritasi kulit, keluarnya nanah atau darah, serta kesulitan mengendalikan buang air besar.
Satu-satunya cara untuk mengobati fistula ani adalah melalui tindakan operasi untuk menutup saluran abnormal tersebut dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
3. Fistula Pembuluh Darah
Fistula pembuluh darah atau fistula arteriovenosa adalah saluran abnormal yang terbentuk antara pembuluh darah arteri dan vena. Adapun Fistula ini menyebabkan darah mengalir langsung dari arteri ke vena tanpa melalui kapiler, sehingga suplai darah ke jaringan sekitarnya berkurang.
Fistula ini paling sering ditemukan di kaki, tetapi juga dapat terjadi di organ lain seperti paru-paru, otak, atau ginjal. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan jaringan atau organ di sekitarnya.
4. Fistula Rectovaginal
Fistula rectovaginal menghubungkan rektum dengan vagina, sehingga gas atau tinja dapat keluar melalui vagina. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cedera saat melahirkan, penyakit radang usus, kanker, atau efek samping terapi radiasi.
Penanganan Fistula
Sebagian kecil fistula dapat menutup dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, pada banyak kasus, operasi diperlukan untuk menutup saluran abnormal dan memperbaiki kerusakan organ. Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri perut, keluarnya nanah, darah, atau tinja dari area yang tidak semestinya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[BACA JUGA: Inilah Daftar Pemenang Mawapres Fakultas Vokasi UNAIR 2025]
Fistula adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian khusus. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, komplikasi akibat fistula dapat dicegah. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.
***
Penulis : Yudha Putra Utomo
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR