Universitas Airlangga Official Website

Departemen Ilmu Politik Kirim Mahasiswa untuk Teliti Pelaksanaan Pemilu Di Thailand

SURABAYA – ADM WEB | Jelang Pemilu di Thailand, Departemen Ilmu Politik FISIP UNAIR memberangkatkan sejumlah mahasiswa dan dosen untuk melakukan student outbond berkolaborasi dengan Prince of Songkla University, Thailand. Mahasiswa yang berpartisipasi terdiri dari Marcella, Leony, Barieta, Catarina, Brilin, dan Bogy (mahasiswa Ilmu Politik 2020) serta Jingga dan Abdulloh Salam (mahasiswa Ilmu Politik 2021). Sementara dosen yang mendampingi adalah Kalimah Wasis Lestari, S.IP., M.Sc. dan Hari Fitrianto, S.IP., M.IP. 

Kegiatan yang dilangsungkan selama tujuh hari itu mulai dari 11 Mei sampai dengan 17 Mei 2023 dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengamati, meneliti, dan mendiskusikan proses berlangsungnya pemilu di Thailand yang digelar pada 14 Mei 2023. Dengan menggunakan sistem mix member yaitu first past the post (FPTP) dan sistem party list, pemilu di Thailand menjadi panggung kontestasi yang kuat antar kandidat dan partai untuk meraih suara rakyat.

Kalimah Wasis Lestari, dosen Ilmu Politik sekaligus dosen pendamping pada kegiatam student outbond tersebut menyebutkan serangkaian kegiatan yang dilakukan cukup panjang dimulai dari mulai persiapan hingga pelaksanaan. Adapun rangkaian kegiatan sebagai berikut: (1) Dilakukan proses seleksi mahasiswa dengan persyaratan yang telah ditentukan. (2) Persiapan pemberangkatan mahasiswa. (3) Kunjungan dan diskusi di Thammasat University dan We Watch Thailand. (4) Pengamatan terhadap pelaksanaan kampanye dan pemilu di Pattani, Thailand. (5) Terakhir, lesson learn bersama Prince of Songkla University. 

Dalam wawancaranya, Kalimah menceritakan pengalaman menarik yang dialami oleh dirinya dan mahasiswa saat melakukan pengamatan kampanye di Pattani yang dibantu oleh Prince of Songkla University. “Mahasiswa dibagi ke dalam dua kelompok dan ada satu kelompok yang ikut pawai kampanye bawa alat peraga dan juga wawancara kandidat saat pemilu,” ujarnya. 

Wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa dan para dosen berfokus pada beragam isu. “Mahasiswa mengulik informasi dari para kandidat sesuai dengan concern  mahasiswa, ada yang tentang perempuan dan pemilu, ada tentang isu populism, muslim dan pemilu, ada juga tentang militer. Sementara dosen memiliki concern terkait comparative politics dari sistem pemilu dan penyelenggaraan pemilu,” sebutnya.

Saat hari pelaksanaan pemilu, Kalimah bersama dengan para mahasiswa yang berpartisipasi menyoroti terkait fasilitas, kondisi masyarakat, dan mekanisme pemilu di Thailand yang cukup berbeda dibandingkan pemilu di Indonesia. “Salah satu temuan kita adalah tentang money politic yang masih marak terjadi. Namun, masih ada partai politik yang bersih dan tidak menggunakan praktik money politic, yaitu Move Forward Party yang saat ini memenangkan kursi mayoritas,” ujarnya. “Pada hari H pemungutan suara kami menyaksikan secara langsung proses pemungutan hingga penghitungan suara. Kita juga ke tempat pengumpulan hasil suara di level provinsi, ada banyak sekali militer bersenjata yang berjaga,” imbuh Kalimah.

Marcella, salah satu mahasiswa Ilmu Politik yang turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut mengaitkan temuan yang ia peroleh dengan pencapaian demokrasi di Thailand. “Kalau boleh menyimpulkan dengan segala keterbatasan pengetahuan saya, Thailand saat ini adalah Indonesia saat orde baru. Dominasi satu kekuatan yang sudah sangat lama di Thailand juga menjadikan masyarakatnya sudah lelah dan menginginkan demokrasi yang nyata sehingga lagi-lagi pemilu di tahun 2023 ini sangat semarak dan penuh harapan,” ujarnya.

Sebagai penutup, Kalimah mengaku sangat senang atas partisipasi aktif dari para mahasiswanya di sepanjang kegiatan. “Saya sangat apresiasi pada mahasiswa itu bagus sekali, mereka mampu mendapatkan informasi yang mendetail dan mendalam,” ujarnya. 

Kalimah memberikan apresiasi kepada Thammasat University, We Watch, dan Prince Songkla atas sambutan dan pembelajaran yang diberikan. Ia juga berharap agar kerja sama antara Departemen Ilmu Politik dengan Prince of Songkla University dapat terus terjalin. “Saya berharap kolaborasi ini berlanjut, mahasiswa Ilmu Politik dapat terlibat dalam kegiatan internasional agar wawasannya lebih luas dan jaringannya lebih banyak,” tutupnya.

Artikel ini mencerminkan quality education dan partnerships for the goals dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan PBB. (SA).