Universitas Airlangga Official Website

Fakta Nutrisi Daging Kambing Menurut Pakar Gizi Kesehatan FIKKIA UNAIR

KABAR FIKKIA – Daging kambing menjadi pilihan yang kurang populer dibandingkan daging sapi atau ayam dalam menu harian. Pada momen spesial Idul Adha, daging kambing menjadi primadona yang tersaji sebagai hidangan khas nan lezat. Selain itu, daging kambing memiliki berbagai manfaat kesehatan dan nilai gizi yang berhasiat. Namun, sebagian masyarakat masih mengaitkan daging merah ini sebagai penyebab hipertensi, kolesterol, dan gangguan kardiovaskular lainnya.

Septa Indra Puspikawati, S.K.M., M.PH (kanan)

Septa Indra Puspikawati, S.K.M., M.PH, dosen Prodi Kesehatan Masyarakat membagikan beberapa fakta menarik tentang daging kambing yang mungkin bisa mengubah pandangan mengenai daging kambing.

Kolesterol lebih rendah dari daging sapi

Daging kambing mengandung kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging sapi. Daging kambing mentah mengandung kolesterol 57mg/ 100gr. Sedangkan daging sapi mengandung kolesterol sebanyak 87mg/100gr. Perbandingan tersebut menunjukkan kolesterol daging kambing lebih rendah dari pada daging sapi. Jadi, bagi yang peduli dengan kadar kolesterol, daging kambing bisa menjadi pilihan yang lebih sehat.

Foto: UKIP

Sumber protein berkualitas

Daging kambing merupakan sumber protein baik. Setiap 100 gr daging kambing terdapat 16,6 gr protein. Angka tersebut dapat memenuhi sekitar 29,12% dari kebutuhan protein harian. Selain itu, daging kambing juga mengandung asam amino esensial yang penting untuk tubuh, seperti lysine, leucine, arginine, phenylalanine, isoleucine, valine dan histidine. Sumber protein yang berasal dari hewani memiliki daya cerna yang lebih tinggi dibandingkan protein nabati, sehingga kebutuhan protein bisa tercukupi dengan baik.

Lemak yang lebih baik untuk pencernaan

Kandungan lemak total dalam daging kambing lebih rendah dibandingkan daging sapi. Lebih penting lagi, daging kambing mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan kolesterol, yang dikenal sebagai lemak jahat. Lemak jenuh dan kolesterol berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Bagian daging yang salah mempengaruhi nilai gizi

Pemilihan bagian daging kambing sangat mempengaruhi nilai gizi dan kesehatan hidangan. Bagian paha dan has dalam merupakan bagian yang paling sedikit lemak. Namun jika tidak mendapatkan bagian daging tersebut bisa disiasati dengan:

  1. Menyisihkan bagian yang berlemak
  2. Mengolah dengan metode yang tidak menambah total lemak. Misalnya dengan cara dipanggang, oven, dan direbus. Hindari menambahkan santan, menggoreng dan membakar daging kambing karena dapat meningkatkan kolesterol dan menyebabkan karsinogen
  3. Dimakan dengan sayur dan buah

Salah memasak dapat merusak kandungan gizi

Memasak daging kambing dengan suhu tinggi dapat merusak kandungan gizi. Suhu ideal untuk memasak daging kambing adalah di bawah 250°C. Memanaskan dengan suhu ideal dapat melunakkan daging tanpa merusak nutrisinya. Anda bisa menggunakan metode seperti berikut:

  1. Setelah dicuci dilumuri dengan parutan nanas kurang lebih 10-15 menit
  2. Rebus dengan metode 5:30:7. Rebus daging selama 5 menit, dan setelah 5 menit matikan kompor, lalu tutup rapat panci dan jangan dibuka hingga 30 menit. Setelah didiamkan selama 30 menit, nyalakan kembali kompor dan lanjutkan merebus selama 7 menit. Setelah 7 menit, matikan kembali kompor dan cek tekstur daging.
Foto: Petuaibu.com

Dengan memahami berbagai fakta menarik dan manfaat kesehatan dari daging kambing, pilihan dan pengolahan daging dapat dilakukan dengan lebih bijak. Daging kambing tidak hanya lezat dan beragam dalam penyajiannya, tetapi juga menawarkan alternatif yang lebih sehat untuk menu sehari-hari. Jangan ragu untuk mencoba dan menikmati hidangan daging kambing yang kaya akan nutrisi. Siapa tahu, daging kambing bisa menjadi pilihan favorit baru di meja makan. Selamat mencoba dan selamat menikmati.

Penulis: Putri Erlina

Editor: Avicena C. Nisa