KABAR FIKKIA – Dalam upaya mengembangkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, Kampus Merdeka telah menjadi gebrakan terbaru Kemenristekdikti. Kebijakan ini, yang bertujuan mendorong mahasiswa agar lebih aktif belajar berbagai keilmuan. Memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah sesuai dengan minat dan potensi mereka
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mendapat dukungan UNAIR sebagai penyelenggara pendidikan. Peraturan Rektor UNAIR Nomor 23 Tahun 2020 telah memberikan akses kemudahan bagi mahasiswa. Dalam peraturan tersebut, mahasiswa yang lolos pendanaan program PPK Ormawa memiliki kesempatan untuk mengonversi kegiatan mereka menjadi mata kuliah KKN
Kegiatan PPK ORMAWA berhasil dikonversi menjadi KKN
Pengembangan konsep desa tabib sebagai optimalisasi desa wisata tamansari melalui konservasi tanaman obat keluarga dari kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi oleh kelompok PPK ORMAWA Komikat Konservasi FIKKIA UNAIR salah satunya.
PDD Komikat Konservasi FIKKIA UNAIR Gusti Ayu Illiyin (KH 2021) mengatakan PPK Ormawa tidak hanya sekadar mengejar mata kuliah. Menurutnya, pengembangan kemahasiswaan melalui Komikat Konservasi menjadi sarana untuk terlibat langsung dalam pengabdian kepada masyarakat, terutama di desa binaan UNAIR.

Terdapat beberapa tahapan memulai pemberdayaan di Desa Tamansari. Mulai dari seleksi tim pelaksana hingga pelatihan budidaya dan pengolahan produk yang berlangsung selama periode 22 Juni November 2023. Tim yang merupakan gabungan tiga prodi di FIKKIA tersebut berhasil menciptakan identitas Desa Tamansari sebagai desa tabib.
Anggota PPK ORMAWA Komikat Konservasi FIKKIA UNAIR yang melakukan konversi ke mata kuliah KKN diantaranya Gusti Ayu Illiyin (KH 2021), Azizah Puspaningtyas (Kesmas 2022), dan Gilang Avrilio Akbari (Kesmas 2022).

Kontribusi tim memberikan berbagai pelatihan budidaya dan pengolahan produk, serta mengembangkan rumah semai TOGA di Desa Tamansari. Melalui hal tersebut dapat membantu menaikkan pengetahuan warga seputar TOGA dan pengemasan yang bernilai ekonomis.
Meski penuh dengan tantangan, seperti manajemen waktu yang ketat, tim binaan Susy Katikana Sebayang, SP., Msc.,PhD. berhasil mengatasi dengan membentuk Person In Charge (PIC) untuk setiap kegiatan
Baca juga: Visitasi Kemendikbud PPK ORMAWA ke FIKKIA UNAIR
Program PPK Ormawa membawa dampak positif pada transformasi kepemimpinan dan manajemen organisasi. Sebagai PIC dalam kegiatan tersebut Illiyin belajar menjadi pemimpin yang baik dan meningkatkan keterampilan manajemen kegiatan. Konversi PPK Ormawa ke KKN tidak sulit jika tim PPK Ormawa berhasil mendapatkan pendanaan nasional. Keputusan akhir masih bergantung pada kebijakan universitas melalui Ditmawa dan LPPM.
Kisah perjalanan Illiyin bersama PPK Ormawa mencerminkan semangat pengabdian dan komitmen pada konservasi, sementara juga menunjukkan transformasi kepemimpinan yang berharga. Dedikasinya memberikan inspirasi bagi rekan mahasiswa yang berharap membawa dampak positif pada masyarakat melalui kegiatan kemahasiswaan.
Penulis: Amalia Sofi Ramadanti
Editor: Avicena C. Nisa