BERITA SIKIA – Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi terus mendorong mahasiswanya turut aktif dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Termasuk melalui Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2022 sebagai bagian dari program MBKM yang telah dicanangkan oleh Menteri KEMENDIKBUD RISTEK. SIKIA UNAIR berhasil mengirimkan seorang perwakilannya yaitu Agnes Sriyolanda Sinaga ke Universitas Borneo Tarakan. Mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2022.
Agnes Sriyolanda Sinaga mengatakan dirinya mendapatkan informasi pertukaran mahasiswa merdeka tersebut dari pencarian di media eksplorasi digital. Dia menginginkan pengalaman, relasi, dan juga ilmu baru dari pendidikan singkat di tempat lainnya. Sehingga dia dapat mengembangkan dirinya secara lebih luas.
“Aku emang pengen ikut pertukaran mahasiswa karena itu bakalan jadi pengalaman yang luar biasa karena kan kita akan dihadapkan sama lingkungan baru, terus dapat relasi dan teman baru, dan juga ilmu ilmu yang ga kita dapat di tempat kita tinggal,” katanya.
Mahasiswa Akuakultur angkatan 2021 itu terkesan dengan letak geografis universitas yang dia pilih. Karena sumber daya laut daerah tersebut yang sangat berlimpah dengan mayoritas masyarakat lokal bekerja di sektor perikanan. Oleh sebab itu ia mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu Prodi Akuakultur dan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
“Yang berkesan si sebagai anak perikanan ya, disini salah satu tempat yang cocok untuk mendapat ilmu di bidang perikanan,” tutur Yola.
Karena merupakan program pertukaran mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Yola tak hanya mengenal mahasiswa dari Universitas Borneo, namun juga Universitas lain yang mengikuti program PMM di kampus tersebut.
“Kita jadi tau kebiasaan atau adat budaya di kalimantan dan juga dari tempat asal teman teman PMM yang berasal dari berbagai daerah,” jelasnya.
Sosok yang akrab disapa Yola itu menyebut mendapatkan pengalaman hidup yang sangat berharga dari mengikuti program PMM. Dirinya merasa diperlakukan istimewa selama mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka oleh kampus penerima. Meski dia sempat terkejut dengan tingginya harga barang di Kalimantan.
“Sejauh ini terwujud, walaupun pastinya ada beberapa hal yang diluar ekspektasi. Walau di Kalimantan yang harga barangnya aduhai. Seperti mendapat pengalaman bertahan hidup,” sebutnya.
Selain perlakuan yang cukup istimewa. Yola menyebut mendapatkan berbagai fasilitas seperti uang bulanan, tiket pesawat, bahkan pembayaran kepesertaan asuransi BPJS Kesehatan.
“Benefit ikut PMM yang paling utama ya pengalaman ya. Kita dikasih juga uang bulanan, tiket pesawat pp dibayarin dan dipesenin, BPJS dibayarin,” sebutnya.
Walaupun terdapat perbedaan tata cara belajar antara kampus asal yaitu UNAIR dan kampus penerima. Yola berharap ilmu didapatkan selama Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka itu dapat disebarkan dan bermanfaat bagi orang lain.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Acn