Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FIKKIA Belajar Diagnosa Kematian dan Pengobatan Hewan Liar

KABAR FIKKIA – Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi terus mengembangkan keilmuan tentang satwa liar. Termasuk melalui Kuliah Tamu bertajuk “Clinical Act Management Such Surgery and Treatment Center of Elephant and Wildlife Health Animal Hospital Chiang Mai University.” Kegiatan terlaksana pada Rabu (21/8/2024) secara daring melalui zoom meeting diikuti oleh 50 mahasiswa angkatan 2021.

Pakar Gajah Fakultas Kedokteran Hewan Chiang Mai University, Prof. Chatochate Thitaram memberikan paparan secara langsung terkait klinik hewan liar di perguruan tingginya. Terdapat 850 gajah di Provinsi Chiang Mai yang merupakan 25 persen populasi gajah yang berada pada alam liar Thailand. Berbagai kasus kesehatan ditemukan seperti keluhan pada April 2023. Seekor gajah jantan berumur 53 tahun yang sehari-hari menjadi tunggangan wisatawan yang hanya minum sedikit air. Mereka melakukan uji rektal dan memberikan terapi cairan secara Intravena. Vitamin diberikan sebagai tambahan. Gejala lanjutan gajah tidak mau urinasi.

Dokter hewan melanjutkan pengecekan fisik gajah dengan menekan bagian abdomen dan membuat mulutnya terbuka yang terlihat kesakitan. Hal tersebut merupakan tanda terjadinya gangguan atau abnormalitas abdomen. Akhirnya gajah harus melakukan exercise dengan berjalan berkeliling. Diagnosa lanjutan menggunakan uji darah lengkap dan kimia darah. Dengan penurunan kemampuan urologi, gajah tersebut mati. Nekropsi dilakukan oleh dokter hewan di Elephant Camp yang menemukan terdapat Impaksi gastric akibat usia tua.

Satwa kedua adalah burung unta yang merupakan satwa liar sekaligus menjadi hewan ternak. Terdapat burung unta yang mengalami benjolan pada mata kiri berbentuk seperti kista. Tak hanya itu ditemukan gangguan infeksi saluran pernafasan atas berupa abses dan nekrosis pada trakea. Dari pengecekan darah yang dilakukan dokter hewan memberikan hasil terdapat anemia, namun secara keseluruhan masih dalam kondisi normal. Pengecekan lanjutan menggunakan kultur bakteri sambil memberikan antiinflamasi dan antibiotik. Mereka menemukan bahwa terdapat sinusitis plasmolisis yang menular.

Dari hasil laboratorium menemukan terjadi infeksi bakteri yang rentan dan sensitif terhadap salah satu obat seperti amoxycycline. Pemilihan jenis antibiotik yang tepat akan membuat pengobatan on site dan membuat pulih. Pemulihan berjalan dengan baik walaupun keluar sedikit lendir. Kondisi tersebut termasuk normal dalam masa penggunaan obat dan jangan sampai timbul bengkak lagi. Pengobatan dinyatakan berhasil.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Avicena C. Nisa