BERITA SIKIA – Kesehatan lingkungan usaha kuliner menjadi tonggak penting bagi higienitas pangan yang dikomersialkan. Terutama dalam menjamin bahwa pangan tersebut aman dan sehat untuk dikonsumsi konsumen secara luas. Di Banyuwangi kuliner harus menjadi perhatian dalam pemenuhan kesehatan lingkungan yang baik seperti adalah Nasi Tempong. Nasi Tempong sendiri merupakan makanan khas Banyuwangi yang setiap harinya dikonsumsi oleh Wisatawan lokal maupun mancanegara. Berdiri sejak 10 tahun lebih, salah satu yang legendaris berlokasi di Jalan Gembrung Nomor 220, Glagah, Bakungan, Banyuwangi Jawa Timur. Bahkan Menteri BUMN yang menjabat saat ini, Erick Thohir pernah berkuliner di warung tersebut.
Peduli akan hal tersebut, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) melakukan kegiatan observasi higiene dan sanitasi di Warung Nasi Tempong legendaris tersebut. Kegiatan yang dilakukan pada Jumat (10/03/2023) tersebut juga merupakan rangkaian penugasan Mata Kuliah Analisis Kesehatan dan Lingkungan (AKL) untuk semester 7.
Mengacu PERMENKES Nomor 1096 Tahun 2011
Ketua Kelompok 7, Nafkha mengungkapkan kegiatan dilakukan dengan dengan kunjungan observasi langsung ke lokasi tujuan. Terdapat beberapa instrumen yang diamati dengan acuan PERMENKES Nomor 1096 Tahun 2011. yang terdiri dari Sanitasi tempat, bangunan dan fasilitas, Sanitasi peralatan, Hygiene sanitasi pada karyawan atau penyaji makanan serta Vektor dan rodent.
“Kegiatan itu untuk mengetahui keadaan hygiene dan sanitasi kesehatan lingkungan. Hal ini dilakukan dengan pengambilan data melalui observasi yang akan dikonfirmasi melalui wawancara pemilik Warung Nasi Tempong,” ungkapnya.
Nafkha juga menambahkan Warung Nasi tempong tersebut mencakup kondisi yang sangat baik dan juga mengutamakan konsumennya. Terlihat dari wastafel atau tempat cuci tangan yang disediakan bersih dan terdapat sabun. Sehingga didapatkan hasil analisis kualitas lingkungan dengan menggunakan data instrumen dan dikonfirmasi Kembali melalui wawancara. Didapatkan nilai untuk Restoran Tipe A2 sendiri yaitu minimal 71 dan maksimal 74
“Warung Nasi Tempong sendiri mendapatkan Nilai 72. Yang mana untuk kriteria Restoran Tipe A2 telah menunjukkan telah memenuhi syarat sesuai PERMENKES Nomor 1096 Tahun 2011,” tutur Nafkha.
Namun terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan perawatan yang lebih baik lagi. Sehingga dari kegiatan analisis yang dilakukan dapat menjadi rekomendasi peningkatan meningkatkan sanitasi sehingga bermanfaat bagi pemilik dan konsumen restoran.
“Namun, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan perawatan lebih baik lagi”. Pungkasnya.
Perwakilan Pemilik Nasi Tempong legendaris di Banyuwangi itu, Ibu Puji menerangkan bahwa kebersihan di Warung legendaris tersebut dilakukan tiga kali dalam sehari. Jadwal pembersihannya meliputi saat pagi sebelum buka warung, saat pergantian pegawai serta malam hari sebelum warung ditutup.
“Jadi, konsumen akan lebih nyaman saat berkunjung,” terangnya.
Sebagai informasi tambahan, keistimewaan dari Nasi tempong di lokasi tersebut terletak pada sambal yang diulek diatas cobek berukuran besar. Kemudian semua bahan juga harus dalam keadaan segar. Pemkab Banyuwangi juga telah memberikan pendampingan dan sertifikasi kesehatan termasuk restoran dan warung rakyat jadi, wisatawan atau warga yang datang akan merasakan kenyamanan.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Acn