Universitas Airlangga Official Website

7 Wisata di Banyuwangi yang Paling Banyak Didatangi untuk Kegiatan Perkuliahan Mahasiswa SIKIA UNAIR

SIKIA ( Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam ) Universitas Airlangga merupakan Bakti Universitas Airlangga dalam upaya pemerataan pendidikan tinggi untuk masyarakat di Banyuwangi. SIKIA UNAIR mempunyai 3 program studi yaitu S1 Kedokeran Hewan, S1 Kesehatan Masyarakat, dan S1 Akuakultur. Mendirikan Kampus UNAIR di Banyuwangi sendiri merupakan hal yang berdampak signifikan bagi masyarakat daerah, baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.
Banyuwangi terletak di bagian timur Pulau Jawa. Karena itu, Kabupaten Banyuwangi juga dikenal sebagai kota pariwisata dengan sebutan The Sunrise Of Java. Banyuwangi memiliki berbagai aktifitas perikanan dan kelautan. Aktivitas tersebut menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu penghasil perikanan terbesar di Indonesia. Berbagai negara tujuan komoditas eksport perikanan.
Kuliah di SIKIA UNAIR Banyuwangi memberi keuntungan tersendiri bagi mahasiswa & dosen dalam melakukan penelitian, praktikum lapang, maupun observasi mandiri. Salah satu mahasiswa SIKIA Unair Banyuwangi mengatakan bahwa menjadi kebanggan tersendiri kuliah di Banyuwangi. Mahasiswa Program Studi Akuakultur SIKIA UNAIR, Yosina Ardhaniswari merasa mendapat kemudahan bisa melakukan observasi secara langsung di laboratorium alam Banyuwangi.
“Dengan potensi alam Banyuwangi yang melimpah ini, banyak hal dan kemudahan yang saya dapatkan antara lain, bisa belajar secara langsung dengan mitra pelaku budidaya dan petambak, observasi biota secara langsung di lapang. Dalam bentuk penelitian, praktikum lapang, maupun observasi mandiri, dan yang paling asyik adalah kita belajar sekalian berwisata lhooo,” ungkapnya.

Berikut 7 Wisata di Banyuwangi yang paling banyak didatangi untuk kegiatan perkuliahan mahasiswa SIKIA UNAIR :

1. Pulau Merah

Pulau Merah adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Pulau ini terkenal dengan air lautnya yang jernih. Selain itu, di Pulau Merah juga terdapat beberapa spot menarik seperti, tebing-tebing karang indah, dan beberapa tempat untuk bersantai seperti restoran dan gazebo.

Pengambilan Sampling Bioteknologi Menggunakan Jenis Sample Transek Garis oleh Mahasiswa Akuakultur (sumber : UKIP SIKIA)

Selain itu, Pulau Merah juga dijadikan tempat Mahasiswa program studi Akuakultur SIKIA UNAIR untuk kegiatan perkuliahan seperti mengerjakan praktikum ekologi perairan. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan vegetative dengan membuat pemetaan tentang komoditas apa saja yang hidup di lingkungan pesisir pantai Pulau Merah. Mahasiswa juga dapat menikmati sunset di Pulau Merah yang sangat indah.

Mahasiswa melakukan praktikum lapang pengukuran kuat arus laut (sumber : UKIP SIKIA)

2. Tabuhan

Pulau Tabuhan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di selatan Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Pulau ini terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya yang mempesona dan menarik bagi para penyelam dan pecinta snorkeling.
Pulau Tabuhan memiliki terumbu karang yang masih alami dan beraneka ragam ikan laut yang indah. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan pantai pasir putih dan aktivitas seperti berenang, piknik, dan bermain pasir.
Pulau Tabuhan sangat cocok bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam bawah laut yang masih alami dan indah. Selain itu, pulau ini juga cocok untuk pengunjung yang mencari kegiatan bersantai di pantai. Di pulau Tabuhan ini mahasiswa program studi Akuakultur dapat melakukan penelitian atau observasi mandiri seperti pengecekan salinitas, kecerahan, kuat arus, kandungan nitrit, nitrat, ammonia, dan oksigen yang terlarut dalam air.

Kegiatan Praktikum Biota Laut di Pulau Tabuhan (sumber : UKIP SIKIA)

3. Baluran

Taman Nasional Baluran terkenal dengan sebutan Africa van Java. Taman nasional ini memiliki keunikan vegetasi padang rumput savana yang menyerupai Afrika sekaligus rumah dari keragaman flora dan fauna yang ada didalamnya.
Di Taman Nasional Baluran, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas seperti safari foto, hiking, dan pengamatan burung. Hewan langka seperti banteng jawa, rusa, lutung jawa, burung merak, monyet ekor panjang, dan macan tutul Jawa juga dapat ditemukan di dalam taman nasional ini. Selain hutan, Baluran juga menyuguhkan pemandangan pantai berpasir putih beserta kawasan hutan mangrove yang terjaga kelestariannya.

Kegiatan Kelas Konservasi Mahasiswa Kedokteran Hewan (sumber : UKIP SIKIA)

Mahasiswa Kedokteran Hewan SIKIA UNAIR bersama BKSDA seringkali melakukan aktivitas pengamatan satwa, forensik satwa, dan belajar manajemen konservasi liar dengan ahlinya. Kegiatan Forensik satwa mahasiswa diajak menginvestigasi langsung penyebab kematian satwa. Identifikasi satwa yang sudah mati biasanya dilihat dari anatomi tulang dan pemeriksaan parasit. Keberadaan parasit dapan membantu peneliti memprediksi waktu kematian satwa dan penyebab kematiannya.
Taman Nasional Baluran sangat cocok bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam yang masih alami dan menikmati keberagaman flora dan fauna. Taman nasional ini juga cocok bagi para pecinta fotografi dan bird watching.

4. Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo adalah sebuah kawasan konservasi alam yang terletak di bagian Tenggara Pulau Jawa. Menghadap langsung ke Samudera Hindia, sekaligus menjadi jalur migrasi penyu membuat Taman Nasional Alas Purwo terkenal dengan keberagaman kontur pantai yang dijadikan tempat penyu-penyu bertelur.

Pengambilan Data Sample di Pantai Pancur wilayah Alas Purwo ( sumber : Istimewa)

Titik wisata yang terkenal dikawasan T.N . Alas Purwo adalah Pantai Plengkung, Savana Sadengan, dan Pantai Nagelan. Pantai Plengkung tersohor dikalangan peselancar Internasional karena memiliki ombak tinggi yang cocok untuk kegiatan selancar. Sedangkan Savana Sadengan sering dijadikan lokasi pengamatan satwa liar dan Pantai Nagelan sebagai tempat konservasi penyu oleh mahasiswa SIKIA UNAIR.
Terdapat beberapa tempat wisata menarik lainnya seperti Goa Istana, Pantai Trianggulasi, Pantai Pancur, dan Pura Luhur Giri Selaka.

Kolaborasi Penelitian Mandiri di Bidang Veteriner (sumber : Istimewa)

5. Pulau Santen

Pulau Santen merupakan salah satu pantai Banyuwangi yang memiliki pemandangan indah dengan pemandangan pulau Bali. Sebagian mata pencarian masyarakat yang bertempat tinggal di pulau santen adalah nelayan itulah membuat area pesisir pantai pulau santen di lengkapi pemandangan indah kapal-kapal nelayan yang bersandar di area pantai. Mahasiswa SIKIA UNAIR beberapa kali mengadakan kegiatan bersama masyarakat sekitar di Pulau santen seperti revitalisasi pantai, sosialisasi membuat ecobrick yaitu memanfaatkan sampah-sampah plastic yang dipadatkan dan dibuat kerajinan tangan.

Kegiatan Bersih Pantai di Pulau Santen (sumber : UKIP SIKIA)

6. Pantai Cemara

Pantai Cemara ditumbuhi pohon cemara udang. Pantai cemara juga dijadikan sebagai tempat pelestarian penyu. SIKIA UNAIR bekerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) membuat inovasi berupa alat inkubator instan yang berfungsi sebagai alat penetasan telur penyu atau biasa disebut dengan Intan Box. Keberadaan Intan Box diharapkan menjaga kestablilan penyu yang dilepaskan di alam liar. Di Pantai Cemara Mahasiswa UNAIR juga melakukan uji analisis kualitas lingkungan seperti air.

Pelepasan tukik hasil penetasan menggunakan Intan Box (sumber : UKIP SIKIA)

7. Gunung Ijen

Kawah Gunung Ijen (sumber: UKIP SIKIA)

Gunung Ijen merupakan salah satu gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Kawasan sekitar Gunung Ijen juga termasuk dalam kawasan Taman Nasional Baluran yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.
Gunung Ijen dikenal sebagai salah satu tempat wisata yang menarik di Indonesia karena adanya fenomena alam unik yaitu adanya api biru yang terlihat di malam hari di sekitar kawahnya. Fenomena api biru ini terjadi karena adanya gas belerang yang terbakar di permukaan kawah dan bereaksi dengan udara yang memiliki kandungan oksigen yang cukup tinggi. Proses ini menghasilkan nyala api berwarna biru yang sangat menarik.
Kegiatan konservasi lingkungan yang dilakukan mahasiswa SIKIA UNAIR adalah reboisasi. Mahasiswa dan sejumlah relawan melakukan reboisasi di lereng gunung ijen. Penanaman 100 bibit pohon cemara gunung dibantu oleh jajaran stakeholder dan penggiat lingkungan.
Adapun kegiatan lain yang dilakukan adalah World Class University. World Class University diikuti oleh sejumlah mahasiswa SIKIA UNAIR dan beberapa mahasiswa dari Hochchule Heilbronn University yang berasal dari Jerman dan 3 mahasiswa kelas internasional dari Universitas Dhyana Pura Bali.

Kegiatan Pendakian World Class University di Gunung Ijen (sumber : UKIP SIKIA)

Penulis : Melati Jasmine

Editor : Acn