Pakar Hukum Lingkungan UNAIR ajak partisipasi seluruh pihak, olah sampah jadi berkah
Berita UNAIR Pascasarjana, Kamis 06 Maret 2023 – Menggeliatnya roda ekonomi mikro saat Ramadhan tiba terasa di perkotaan, melalui maraknya warga kota Surabaya menjajakan menu berbuka puasa atau yang biasa kita kenal dengan Takjil, adalah sesuatu yang patut disyukuri, usai pandemi covid-19 yang membuat pembatasan dalam beraktivitas yang membuat sisi ekonomi pun terpukul.
Bergeraknya ekonomi tentu membawa dampak, tidak hanya dari sisi ekonomi warga yang membaik akan tetapi dampak terhadap lingkungan juga perlu mendapat perhatian, karena dari setiap makanan dan minuman yang terjual tidak lepas dari yang namanya kehadiran plastik baik sebagai alat pembungkus makanan, maupun untuk membawa. padahal sesuai data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mencatat terdapat kenaikan jumlah timbunan sampah saat ramadhan dan idul fitri tiba, ditambahkan pada hari biasa sekitar 1.500 – 1.600 ton akan tetapi saat ramadhan dan Idul Fitri meningkat 400 – 500 ton.
Menyikapi hal ini Pemerintah Kota Surabaya bertindak cepat dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan sejak 15 maret 2023, tentang imbauan Bulan Ramadhan tanpa sampah dan sudah disebarkan ke jajaran terkait. Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyarankan agar pedagang takjil tidak lagi menggunakan kantong plastik. Oleh Karen itu para pembeli diharuskan membawa tas belanja atau alat bungkus makanan sendiri.
![](https://pasca.unair.ac.id/wp-content/uploads/2023/04/62c6becae66a2.jpg)
“Kami sarankan tidak pakai plastik, pembeli bawa tas yang bisa dipakai berkali-kali, ayo belanja!” ucap Eri Cahyadi, yang merupakan Mahasiswa S3 PSDM Sekolah Pascasarjana UNAIR (https://pasca.unair.ac.id/s3-psdm). Ditambahkan pelarangan penggunaan kantong plastik tersebut menghindarkan dari buang sampah sembarangan, sebab hal ini bisa diminimalisir dengan memakai tas belanja Sejalan dengan hal diatas,dilansir dari Memorandum (https://memorandum.co.id/sampah-jadi-berkah-dalam-pertumbuhan-ekonomi/ ) sampah plastik di Surabaya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rendahnya angka daur ulang plastik sekali pakai mendesak adanya upaya pengurangan pemakaian sebagai solusi yang tepat. Pakar Hukum Lingkungan, yang juga Wakil Direktur 3 Sekolah Pascasarjana memandang, bahwa sampah dapat menjadi masalah bila masyarakat tidak peduli, tetapi sampah menjadi berkah bila masyarakat mampu mengelolanya.
“Jadi, orang yang mengelola sampah harusnya diberi reward, bagaimana sampah-sampah plastik dikelola menjadi barang yang bisa digunakan lagi,” ujarnya.
Dalam mengatasi persoalan sampah harus melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya. Pemerintah dan pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, pelibatan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya sangat dibutuhkan.
Mengingat persoalan sampah merupakan persoalan serius dan multidimensi sehingga diperlukan resonansi kepedulian persoalan sampah secara terus menerus,melalui upaya-upaya pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi. Di antaranya memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/