UNAIR NEWS – Dosen Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga (UNAIR) Sulikah Asmorowati SSos MDevSt PhD bersama akademisi The University of Melboune Dr Violeta Schubert menggelar sosialisasi Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB) kepada masyarakat Samin. Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin (18/09/2023) di Balai Desa Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Mengusung judul Co-Production Pada Tata Kelola (Governance) Pemerintah Desa Margomulyo Berbasis Local Wisdom Masyarakat Samin, kegiatan tersebut bertujuan memberdayakan masyarakat agar dapat mengelola dan mengembangkan wisata dan budaya di Desa Margomulyo. Rencananya, program pengmas tersebut akan berlangsung selama dua tahun ke depan.
“Melihat minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan dan pengembangan desa menginisiasi kami untuk melakukan pengabdian masyarakat ini,” ujar dosen yang akrab disapa Ika itu.
Ika mengungkapkan, sistem pengelolaan pemerintah dan perangkat setempat masih memerlukan banyak aspek pengembangan. Hal itu meliputi pengetahuan pemerintahan dan pengembangan teknologi informasi birokrasi. Jika kedua hal tersebut berkembang, masyarakat Samin dapat memberdayakan sumber daya yang ada di desa mereka.
Angkat Kearifan Lokal
Dalam kegiatan tersebut, Ika dan tim melakukan beberapa sesi sosialisasi. Pertama, sosialisasi dan pelatihan tentang implementasi konsep co-production dalam rangka mencapai good governance dalam tata kelola Desa Wisata Budaya Margomulyo. Tata kelola tersebut didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal.
Kedua, sosialisasi platform untuk mendukung ekonomi digital yang terintegrasi bernama Smart Samin. Ketiga, konsep Mini Sains Park sebagai upaya untuk mengoptimalkan Taman Kemiri Sunan yang ada di Desa Margomulyo.
“Masyarakat Samin sangat memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal mulai dari kejujuran, rasa persaudaraan, cinta damai, peduli lingkungan, persamaan hak, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini selaras dengan prinsip pengelolaan pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel,” kata dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Pembangunan itu.
“Local wisdom yang sudah terpatri dalam laku dan sikap masyarakat Samin dapat menjadi suatu pegangan dalam rangka mencapai good governance dalam tata kelola Desa Wisata Budaya Margomulyo,” sambungnya.
Pada akhir, Ika berharap kegiatan pengmas tersebut dapat mewujudkan smart society dalam tata kelola masyarakat Samin. Ia mengaku sangat senang karena mendapat dukungan penuh dan respons positif dari masyarakat Samin untuk pelaksanaan program pengmas ke depannya. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh