Universitas Airlangga Official Website

Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Terakreditasi Unggul dengan Banyak Peluang Karir

Jajaran dosen prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UNAIR (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Bahasa sebagai identitas dan bagian dari bangsa, memiliki peran vital dalam pengembangan berbagai aspek negara. Maka, kehadiran program studi (prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) adalah pilar utama yang harus tetap ada dalam kurikulum pendidikan. 

Sejalan dengan hal itu, Kepala Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Mochtar Lutfi SS MHum mengatakan bahwa program studi ini penting untuk tetap mempertahankan eksistensi Indonesia. Berbekal akreditasi Unggul BAN-PT dan Internasional FIBAA, prodi ini mampu menjadi jembatan pengenalan budaya yang ada.

“Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu pintu masuk untuk mengenalkan budaya Indonesia ke berbagai pihak. Mulai dari level nasional dan internasional. Kemudian di Indonesia ini, tidak ada yang tidak memanfaatkan bahasa Indonesia. Berangkat dari hal itu, tersusun sebuah kurikulum yang orientasinya menempatkan unggulan bahasa Indonesia dalam konteks akademik,” jelasnya. 

Layaknya kesempatan emas, berkuliah di prodi Bahasa dan Sastra Indonesia mampu memberikan banyak peluang kepada para mahasiswa. Tak hanya menjadi pengajar, Lutfi menyampaikan bahwa mahasiswa berkesempatan untuk mencoba berbagai prospek karir yang lain.

“Saat ini sudah ada sertifikasi untuk menjadi pengajar bahasa Indonesia kepada penutur asing. Sesuai dengan sertifikasi oleh BNSP itu, kita punya sertifikasi untuk penyunting atau editor, penulis buku, bisa teks dan bisa sastra. Itu yang sertifikasinya bisa diupayakan ke level nasional,” jelasnya.

Kepala Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Mochtar Lutfi SS MHum (Foto: Istimewa)
Kepala Program Studi Basasindo Mochtar Lutfi SS MHum (Foto: Istimewa)

Mengikuti perkembangan era digital, Lutfi juga menerangkan bahwa saat ini masih terus diupayakan untuk mendapatkan sertifikasi profesi lain termasuk konten kreator. “Saat ini itu yang kita upayakan agar kedepan ada standarisasi kemampuan lulusan. Sebenarnya sudah ada sertifikasi di UNAIR, tapi kita coba perluas lagi hingga level nasional,” terangnya.

Bukti nyata ketercapaian prodi Bahasa dan Sastra Indonesia juga tercermin melalui banyaknya lulusan atau alumninya yang sukses di dunia profesi. Lufti mengungkapkan sebaran lulusan program studi ini mampu merambah berbagai bidang. “Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia bisa bekerja di dunia digital.  Bisa jadi jurnalis, ada yang di Wikimedia, penulis, dan seterusnya,” ungkapnya.

Menyadari hal itu, Lutfi juga menyebutkan bahwa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak demi meningkatkan peluang karir para lulusannya. “Melalui magang itu kita coba bangun terkait kerja sama. Jadi mahasiswa magang di situ, nanti kalau kerjanya bagus bisa langsung diterima kerja,” imbuhnya. 

Ia juga berpesan kepada calon mahasiswa bahwa sebagai pilar penting, prodi siap berkomitmen dalam mempersiapkan lulusan bersaing dalam level global. “Prodi akan mempersiapkan lulusan yang kompetitif, siap di dunia kerja. Misalnya dalam bidang penulisan karya sastra, penyuntingan, jurnalistik, pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing red), dan konten kreator pada lingkup pemerintah, swasta, maupun wirausaha yang terkait,” pungkasnya.

Penulis: Mohammad Adif Albarado

Editor: Yulia Rohmawati