UNAIR NEWS – Mengusung produk rumput laut merah untuk mewujudkan Desa Mandiri di Sidoarjo tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran Universitas Airlangga (UNAIR) mendapat pendanaan. Tepatnya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Tim mereka adalah Izzati Rojiibun Nikmah, Alifah Nur Afni Oktavia, Alisha Firdaus, M. Ra’isa Haqqiquddin R., Fitri Ambarwati, Marsella Puji Setyarini, Rizki Ramanda Putra, Sofia Ainur Rohma , Adam Havenia Pratama , Alikha Nurannisa Alfatih, Faza Rasyadan, Hastuti Caturani Widyaningsih, Shofiyatul Izzah, Nanda Rahmadanilah, dan Shofia Ayu Hilda Atha Nasywa.
Usung Tema Desa Kewirausahaan
Tim UKM Penalaran memilih rancangan ide yang bertema desa Kewirausahaan, khususnya terkait Desa Mandiri di Sidoarjo. Judulnya adalah “Diversifikasi Produk Rumput Laut Merah Berbasis Rumah Inovasi Melalui Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Desa Kupang, Jabon, Sidoarjo”.
Ide tersebut yang melatarbelakangi kegigihan tim meneliti untuk kemajuan desa di Sidoarjo. Yang menarik, mereka mengangkat Formula Discovery yang bertujuan mengatasi bau dari rumput laut. Yakni, dengan pencucian dan perendaman.
“Bukan hanya itu, kami juga mengangkat Graprovition sebagai program yang mengembangkan soft skill masyarakat desa setempat. Sehingga akan terdapat pelatihan pembuatan produk inovasi, pelatihan pembuatan packaging yang menarik, dan pendaftaran legalitas produk,” katanya.
Jelaskan Lebih Lanjut akan Topik Terkait
Dalam ide yang mereka rancang ini juga terdapat Gracimarket. Di mana fokus program itu adalah pemasaran digital. Seperti halnya pengenalan E-commerce dan pelatihan digital marketing, promosi dan penjualan produk melalui E-Commerse, serta pelatihan perencanaan business model canvas.
“Setelah itu nantinya ada pembuatan website untuk memudahkan berbagai segi pemangku kepentingan (stakeholder). Di antaranya, supplier (pengepul), konsumen, distributor, penjual (pengolah), dan petinggi desa yang berkepentingan,” ucapnya.
“Selain itu, akan ada Marbot. Yaitu, booth agar nantinya dapat mengikuti event-event tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Tujuannya untuk mengenalkan produk olahan rumput laut merah dari Desa Kupang,” ucapnya.
Manfaat Program Rancangan
Melalui program tersebut, harapannya tim pelaksana mampu menemukan solusi dari akar masalah mengenai bau khas rumput laut merah yang menjadi kendala pada produksi pangan. Serta sosialisasi “Formula Discovery” berupa penyuluhan penggunaan bumbu penghilang bau dapat teraplikasi dalam pengolahan pangan. Jadi, produk dapat bersaing di pasaran.
“Harapan tim kami, masyarakat mampu menghadapi kelebihan produksi rumput laut merah pasca-panen melalui program ‘Si Ruru’ yang dapat memudahkan dengan menemukan jejaring perusahaan yang membutuhkan. Yakni, dengan website yang menghubungkan langsung Desa Kupang untuk pemesanan atau jual beli,” katanya.
Selain itu, masyarakat mampu mengelola potensi rumput laut merah dengan menciptakan berbagai inovasi produk olahan pangan yang berkualitas, berdaya jual tinggi, dan bersaing di pasaran. Misalnya, es krim, keripik, kerupuk, stik, dodol, agar-agar bubuk, dan mi sehat instan.
“Dan, masih banyak harapan lainnya melalui manfaat dari program yang kami ajukan ini,” ujarnya.
Selain itu, tim UKM Penalaran berharap pendanaan itu dapat terlaksana dengan baik. Sehingga teori dari bangku kuliah dapat bermanfaat kepada masyarakat sesuai dengan tridarma perguruan tinggi. Khususnya dapat berkontribusi dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Penulis: Monika Astria Br Gultom
Editor: Feri Fenoria
Baca juga:
UKM Kependudukan UNAIR Lakukan Kunjungan Ke BKKBN Jatim
UKM Penalaran Raih Juara I dan Best Paper LKTI Nasional di Makassar