Universitas Airlangga Official Website

Prof Fedik Uraikan Tantangan Pengembangan Vaksin Tuberculosis di 2nd ICITD

Prof Fedik Abdul Rantam DVM dalam acara The 2nd International Confference on Infectious and Tropical Disease (ICITD) 2023. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Prof Fedik Abdul Rantam DVM, kembali unjuk keahliannya dalam agenda The 2nd International Conference on Infectious and Tropical Disease (ICITD). Acara tersebut terselenggarakan oleh Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga.

Kegiatan itu berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI). Selain itu juga dengan Research Center on Global Emerging and Re-emerging Infectious Disease (RC-GERID) UNAIR pada 18 hingga 19 November 2023. 

Bertempat di Hall Majapahit ASEEC Tower Kampus Dharmawangsa-B, Prof Fedik menyampaikan materi mengenai “Challenging of Vaccine TBC Development on Human and Animal”. Adapun sebagai Moderator adalah Dominicus Husada dr DTMH MCTM(TP) SPAK. Ia merupakan Dosen Fakultas Kedokteran UNAIR. 

Pada awal presentasinya, Prof Fedik memaparkan vaksin Bacillus Calmette-Guerin, yang merupakan salah satu vaksin TBC yang pertama digunakan pada 1921.  Prof Fedik juga menambahkan bahwa saat ini, vaksin ini merupakan satu-satunya vaksin tuberkulosis yang sudah terlisensi untuk digunakan secara global. 

Selain itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan itu juga menerangkan sejumlah pro-kontra terkait vaksin Bacillus Calmette-Guerin. “Memberikan perlindungan yang layak, termasuk infeksi Mycobacterium Ulcerans dan Mycobacterium non tuberculosis hingga 20 tahun dengan hati-hati dalam cara pemberiannya,” terangnya mengenai kelebihan vaksin tersebut. 

Lebih lanjut, pakar UNAIR yang membidangi Ilmu Virologi dan Imunologi tersebut juga menjabarkan tantangan dalam pengembangan vaksin TBC saat ini. “Mycobacterium kompleks dan dinding sel berlapis-lapis dengan berbagai komponen, akses sel imun terbatas ke mycobacterium di tempat infeksi, hingga perlindungan terhadap lingkungan yang keras,” terangnya. 

Prof Fedik juga mengatakan bahwa ada banyak percobaan yang telah dilakukan untuk TBC. Yang menarik, usai presentasi dari Prof Fedik, Dominicus mengapresiasi keahlian Prof Fedik sebagai keahlian yang langka. “Keahlian beliau ini termasuk keahlian langka” ujarnya. Tidak hanya itu, ia juga mengajak kepada hadirin ICITD 2023 yang mayoritas generasi muda, untuk mengikuti jejak Prof Fedik. 

Penulis : Danar Trivasya Fikri

Editor : Nuri Hermawan

Baca Juga: UNAIR Berikan Beasiswa pada Lima Mahasiswa Asal Palestina