UNAIR NEWS – Universitas Airlangga patutlah berbangga. Pasalnya, program sertifikasi yang telah lama dilakukan untuk tenaga pendidik tersebut tengah menjadi acuan nasional. Hal itulah yang disinggung Prof. Zainudin, Apt., saat memberikan sambuatan dalam acara “Penyerahan Sertifikat Pendidik bagi Dosen Universitas Airlangga” pada Kamis (1/3).
Prof. Zainuddin yang juga perwakilan dari tim sertifikasi dosen nasional itu menyatakan bahwa berangkat dari proses panjang yang telah dilalui, program sertifikasi di UNAIR sangat baik dan menjadi percontohan nasional. Karena itu, tenaga pendidik di UNAIR harus benar-benar menjadi teladan. Baik bagian kepada rekan dan kolega maupun mahasiswa.
“Terapkan filosofi guru, digugu lan ditiru. Jadi harus menjadi teladan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Sertifikasi Dosen UNAIR Prof. Dr. Widji Soeratri, DEA., Apt., menekankan pentingnya melakukan sertifikasi dosen. Sebab, dengan punya sertifikat tersebut, dosen dapat melakukan banyak hal. Beasiswa, salah satunya.
“Selain itu, dengan sertifikasi dosen ini, tenaga pendidik bisa melakukan penelitian dan meningkatkan kesejahteraan,” paparnya.
Hadir dalam acara itu untuk mewakili rektor UNAIR adalah Wakil Rektor I UNAIR, Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM. Menurut dia, pemberian sertifikasi kepada dosen merupakan petikan berkah yang harus disyukuri. Sebab, lanjut Prof. Djoko, sertifikasi tersebut merupakan salah satu bukti dari kinerja bagus yang sudah dilakukan selama ini.
“Ini adalah berkah dari kinerja yang baik oleh tenaga pendidik selama ini,” ungkap Prof. Djoko di hadapan dosen dan dosen tenaga kesehatan RSUD dr. Soetomo yang mendapatkan sertifikasi dosen.
Kemudian, di tengah sambutannya, Prof. Djoko mengulas salah satu capaian besar yang telah diraih Fakultas Kedokteran. Yakni, dalam waktu dekat, FK UNAIR akan menjadi satu-satunya FK di Indonesia yang menjadi standar penilaian Lembaga Akreditasi Perguruan Tinggi Kesehatan di Indonesia oleh badan kesehatan dunia WHO.
“Kita patut bangga bahwa FK UNAIR menjadi satu-satunya yang menjadi standar penilaian kesehatan Indonesia,” ujarnya dengan bangga. “Prestasi ini tentu juga tidak bisa terlepas dari peran saudara semua,” pungkasnya. (*)
Penulis: Nuri Hermawan
Editor: Feri Fenoria