Universitas Airlangga Official Website

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Miliki 4 Keunggulan

Gedung FPK UNAIR Kampus MERR C Surabaya. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sebagai kampus yang terletak di kota pesisir, Universitas Airlangga memiliki program studi yang berfokus pada sektor maritim atau kelautan. Pada 2014 lalu, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan atau yang dulu bernama Teknologi Industri Hasil Perikanan resmi lahir berdasarkan Surat Keputusan No. 2081/UN3/2014, per tanggal 7 Oktober 2014. 

Dr Rr Juni Triastuti SPi MSi selaku Kepala Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP) UNAIR mengungkapkan bahwa program studi harus memiliki keunggulan, ciri khas, dan dapat menjawab tantangan yang ada di masyarakat. Tidak terkecuali bagi prodi THP yang ada di UNAIR, Dr Juni menerangkan bahwa THP UNAIR memiliki 4 keunggulan. 

“Yang pertama pengolahan hasil perikanan, kemudian pangan fungsional atau nutraceutical, keamanan pangan, dan hilirisasi dalam industri. Empat hal tersebut tercermin dalam mata kuliah yang terdapat di THP UNAIR,” ujarnya.

Hal menarik, jelasnya, mahasiswa prodi THP UNAIR juga mempelajari mata kuliah kewirausahaan sebagai kompetensi pendukung. “Di mana mahasiswa harus menghasilkan produk, dan harus terjual. Ada yang membuat lotion kecantikan, makeup, sampai desinfektan” terang Dr Juni. 

Perihal akreditasi, dosen yang memiliki bidang keahlian dalam akuakultur dan fisiologi ikan tersebut berkata bahwa hingga saat ini THP UNAIR masih terakreditasi B. Namun, hal tersebut tidak terlepas dari latar belakang prodi ini yang baru berdiri pada tahun 2014 silam. 

“2024 ini kami mempersiapkan untuk re-akreditasi,” ujar Dr Juni. 

Dr Juni juga menerangkan bahwa sejatinya pada tahun 2024 ini, pihaknya diminta untuk akreditasi internasional ASIIN atau Accreditation in Engineering Computer Sciences Natural Sciences Mathematics. “Kami menata pelan-pelan. Dalam prosesnya, harus mencapai tingkatan tertentu terlebih dahulu” terangnya. 

Ketika ditanya perihal prospek alumni THP UNAIR, ia menerangkan bahwa alumni THP dapat bekerja di instansi swasta maupun negeri. “Baik swasta dan negeri, alumni biasanya (bekerja) terkait pengolahan hasil perikanan dan keamanan pangan” terangnya. 

Lulusan THP UNAIR juga memiliki kemampuan sebagai seorang manager, entrepreneur, dosen, hingga peneliti. Dr Juni juga menyebut bahwa lulusan THP dibutuhkan di beragam lini. Maka dari itu, FPK menyediakan uji kompetensi dari BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk menjamin kualitas lulusan. 

“Mahasiswa menyadari pentingnya sertifikasi tersebut. Uji kompetensi tersebut seringkali dibantu oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan DPKKA UNAIR,” ujar Dr Juni. 

Pada akhir, Dr Juni juga mengatakan bahwa THP tidak hanya terbatas pada pengolahan ikan menjadi makanan. “Potensi perikanan sangat besar, bukan hanya makanan saja. Semua kebutuhan manusia sebenarnya berhubungan dengan THP,” terangnya. 

Dr Juni juga menuturkan bahwa THP secara berkala memperbaiki kurikulum guna menjawab tantangan yang ada di masyarakat dan industri, baik lokal maupun global atau internasional. “Harapan kami Mahasiswa yang lulus sebagai sarjana dari Teknologi Hasil Perikanan ini mampu menjawab tantangan-tantangan tersebut” tutupnya. 

Penulis: Danar Trivasya Fikri

Editor: Nuri Hermawan