UNAIR NEWS – Sebagai salah satu perguruan tinggi berkelas dunia, Universitas Airlangga (UNAIR) senantiasa meningkatkan kualitasnya. Salah satu aspek yang ditingkatkan adalah kualitas jurnal ilmiah yang dihasilkan. Jurnal ilmiah yang baik adalah jurnal yang terpublikasi dan bermanfaat untuk orang lain. Upaya demi upaya terus UNAIR lakukan, salah satunya dengan membuat program pembinaan bernama UNAIR Menulis. Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR menjadi inisiator program ini.
Program ini terdiri dari dua sesi yakni sesi untuk mahasiswa dan sesi untuk dosen. Pelaksanaan program rutin tiap bulan. Ketua LIPJPHKI UNAIR Prof Hery Purnobasuki MSi PhD menerangkan bahwa program ini akan mengawal mahasiswa atau dosen yang ikut serta hingga naskahnya berhasil publikasi.
“Naskah yang ada akan kami kawal terus sampai berhasil terbit. Kami juga selalu menyiapkan layanan konsultasi yang bisa mahasiswa atau dosen akses,” katanya.
Membuahkan Hasil
Program yang baru terbentuk pada 2023 itu pun membuahkan hasil. Dua jurnal ilmiah dari mahasiswa berhasil terindeks quartil Scopus. Satu jurnal ilmiah terindeks Q1 Scopus berhasil terbit dengan author Idyatul Hasanah, mahasiswa program S3 Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR. Idya panggilan akrabnya mengungkapkan bahwa selama program UNAIR menulis, ia mendapat bimbingan serta dukungan penuh.
“Saya merasa mendapat dukungan dan termotivasi untuk terus mengembangkan keterampilan menulis saya,” ungkapnya.
Idya juga menceritakan bahwa awal mulanya naskah jurnal ilmiah yang dimiliki tidak menarik. Namun setelah mendapat bimbingan dan arahan melalui program UNAIR Menulis, naskahnya menjadi lebih menarik.
“Berkat bantuan dari UNAIR Menulis, naskah jurnal ilmiah yang sebelumnya kurang menarik dan struktur kini menjadi karya yang lebih kuat dan berdaya saing,” terangnya.

Sementara jurnal ilmiah lain berhasil terindeks Q2 Scopus yang disusun oleh Viol Dhea Kharisma mahasiswa program S3 Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR. Viol menerangkan bahwa selama mengikuti program UNAIR Menulis, ia semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitas dan belajar mengenai manajemen waktu yang lebih efisien.
“Dengan mengikuti program ini, saya bisa lebih produktif dan semangat menulis naskah jurnal ilmiah dengan mengenal efisiensi pembagian waktu yang sangat bermanfaat,” tutupnya. (*)
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Binti Q. Masruroh