UNAIR NEWS – Pameran arsip Covid-19 UNAIR di Balai Pemuda Surabaya hingga kini masih berlangsung. Tak hanya menyuguhkan beragam memori saat pandemi Covid-19, tetapi gelaran itu juga dilengkapi dengan talkshow seputar hal-hal yang dihadapi tiap individu selama pandemi.
Pada Minggu (8/1/2023), talkshow dalam pameran arsip tersebut turut mendatangkan dosen psikologi UNAIR, Atika Dian Ariana, MSc MPsi Psikolog, sebagai pembicara dalam talkshow bertajuk “Tips Jitu Menjaga Mental Health Selama Pandemi”. Dalam talkshow tersebut, Atika mengajak para audiens yang hadir untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, terutama pasca peralihan pandemi.
Berkaca pada pandemi Covid-19 dalam dua tahun ke belakang, permasalahan kesehatan mental semakin meningkat sejalan dengan mewabahnya pandemi. Hal itu dikarenakan dalam kurun waktu tersebut telah terjadi begitu banyak perubahan tatanan hidup masyarakat. Masyarakat tidak siap terhadap perubahan tersebut, sehingga timbul stres dan masalah kesehatan mental lainnya.
Mengatasi stres selama pandemi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Atika menuturkan mengelola stres yang baik adalah dengan pengelolaan stres tanpa menimbulkan masalah baru. “Mengatasi atau mengelola stres (coping stress) itu perlu. Dan yang terpenting kita bisa mengatasi stres tanpa menimbulkan masalah baru lagi,” ungkap Atika.
“Nah, kalau ada orang yang ternyata dengan sing along bisa meredakan stres, ya tentu itu bisa dilakukan. Itu tidak apa-apa jika efektif dan tidak menimbulkan masalah baru,” imbuhnya.
Lebih lanjut, meski pandemi telah berangsur membaik, tetapi kondisi kesehatan mental masyarakat belum sepenuhnya pulih. Dampak yang ditimbulkan selama pandemi telah menjadi bekas luka mendalam bagi masyarakat. Namun demikian, Atika mengingatkan bahwa masyarakat harus bangkit dan perlu lebih adaptif dalam menerima perubahan di luar kendali manusia.
“Iya memang namanya perubahan, selalu butuh adaptasi,” kata Atika.
“Ada yg namanya fleksibilitas psikologi. Jadi, apa pun perubahannya kita bisa beradaptasi. Tapi tentu perlu dilatih, agar kita juga bisa move on. Jadi, memang kita harus menjalani hidup ini bagaimanapun juga,” sambungnya.
Di akhir, Atika berpesan bahwa apa pun yang terjadi di sekitar masyarakat, tidak semuanya bisa dikendalikan. Namun, setiap manusia memiliki respons dan kontrol masing-masing dalam menyikapi setiap perubahan dan kejadian-kejadian tersebut.
“Akan selalu ada hal-hal yang terjadi di luar kendali kita. Kita tidak bisa mengondisikan. Tetapi tentu saja kita harus merespons semuanya dengan lebih adaptif. Karena bagaimanapun juga, hidup akan terus berjalan dengan berbagai dinamikanya,” pungkas Atika.
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Khefti Al Mawalia