UNAIR NEWS – Perubahan iklim yang terjadi membuat bencana alam semakin tidak terprediksi. Menanggapi hal tersebut Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR) menyiapkan siswa tangguh bencana dengan permainan ular tangga. Upaya tersebut terwujud dalam kegiatan pengabdian masyarakat pada Sabtu (30/9/2023). SDN Pagerluyung 2, Mojokerto terpilih menjadi lokasi kegiatan berlangsung.
Bani Bacan Hacantya Yudanagara SPsi MSi dosen FPsi UNAIR mengatakan bahwa pengabdian masyarakat ini menjadi upaya untuk mempersiapkan siswa menjadi sosok yang tangguh bencana. “Pengabdian masyarakat kali ini kami menjalankan program edukasi peningkatan kesiapsiagaan siswa menghadapi bencana menggunakan media ular tangga,” katanya.
Pengabdian masyarakat ini terlaksana atas kerja sama FPsi UNAIR dengan Unit Terapan Pusat Krisis dan Pengembangan Komunikasi serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FPsi UNAIR. Sasaran peserta adalah siswa SDN Pagerluyung 2 kelas 4,5, dan 6. Mereka tak hanya mendapat edukasi berupa materi mitigasi bencana dan tapi sekaligus memainkan permainan ular tangga.
“Kami memberikan mereka materi berupa pengertian bencana alam, hal yang bisa mencegahnya, hingga apa yang harus mereka lakukan saat bencana alam terjadi, siapa yang harus mereka hubungi kalau ada bencana,” terangnya.
Bermain Sambil Belajar
Hal yang membuat unik adalah media edukasi ular tangga telah sesuai dengan bencana yang kerap terjadi. Permainan ular tangga turut membuat penyampaian edukasi lebih menarik karena siswa bisa bermain sambil belajar.
“Kami desain ular tangga ini menyesuaikan dengan bencana setempat yang kerap terjadi seperti banjir, kebakaran, dan gempa bumi. Biasanya kalau edukasi saja mereka akan mudah bosan jadi kami inovasikan dengan permainan ular tangga,” jelas Bacan.
Ular tangga ini tidak hanya menyediakan poin permainan yang seru. Para siswa akan menjawab pertanyaan seputar mitigasi bencana yang tersedia. Mereka menjawab pertanyaan itu secara berkelompok dan bagi pemenang akan mendapat hadiah. Antusiasme para siswa sangat terasa kala mereka berlomba-lomba sampai garis akhir dengan cepat. Bacan berharap para siswa akan menjadi sosok yang tangguh akan bencana.
“Kami menyiapkan para siswa agar mereka lebih tangguh terhadap bencana. Sekarang perubahan iklim terjadi jadi jika bencana terjadi semoga mereka bisa lebih siap,” tutupnya. (*)
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Binti Q. Masruroh