Universitas Airlangga Official Website

Pulau Oksigen Jadi Sorotan Pengmas di Gili Iyang

Endang Retno Surjaningrum melakukan menyuluhan pemberdauaan kesehatan mental jiwa di Gili Iyang pada Kamis-Minggu (21-24009/2023). (Foto:Istimewa)
Endang Retno Surjaningrum melakukan menyuluhan pemberdauaan kesehatan mental jiwa di Gili Iyang pada Kamis-Minggu (21-24009/2023). (Foto:Istimewa)

UNAIR NEWS – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga melalui  program Airlangga Community Development Hub (ACDH), kembali melaksanakan pengabdian masyarakat di Gili Iyang, Madura pada (21-24/9/2023). Kegiatan ini melibatkan para dosen Fakultas Psikologi Endang Retno Surjaningrum PhD, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Rizal Octofianto Datau SS M Hum, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Dr Mohammad Anam Al Arif drh MP dan beberapa dosen serta mahasiswa lain.

Dosen Fakultas Psikologi, Endang Retno Surjaningrum PhD mengatakan, pengmas menjadi wujud nyata dalam mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 empat yakni menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata. Serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang.  Menurutnya, pendidikan di Gili Iyang masih terhambat karena banyaknya anak muda yang lebih mengutamakan merantau dari pada menamatkan sekolah.

“Seharusnya generasi muda di Gili Iyang memiliki cara pandang yang baik terhadap pendidikan. Hal ini karena kurangnya motivasi untuk mengejar pendidikan,” tuturnya. 

Indikator pengabdian masyarakat selanjutnya adalah melakukan penyuluhan tentang bahan tanah kering dan solusinya. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan sosialisasi pengelolaan pakan dan pengawetan bahan ternak oleh kelompok tani. Dosen Fakultas Kedokteran Hewan meninjau ternak sapi dan fokus ke pengelolaan makanan ternak.

Destinasi Wisata

Rizal Octofianto menyampaikan bahwa para dosen juga diajak mengunjungi situs bersejarah di Gili Iyang yakni gua. Terdapat artefak Alquran yang dikeramatkan, banyak orang yang mencari keberkahan dan keberuntungan disana. 

Menurutnya, kunjungan ke pulau oksigen itu perlu menjadi perhatian, salah satunya dengan memberikan solusi agar kondisi alamnya terjaga dengan baik. Menurut pengamatan, perilaku masyarakat dalam mendukung icon kandungan oksigen belum masyarakat sadari. Masih banyak aktivitas-aktivitas yang belum bisa menjaga lingkungan. Kesiapan masyarakat dalam membangun potensi manajemen pariwisata juga perlu dibangun bersama.

“Semoga segera menjadi salah satu destinasi wisata baru di Jawa Timur. Perlu pembenahan dari segi SDM. Agar optimalisasi destinasi pariwisata di Gili Iyang bisa berjalan dengan baik,” tutupnya.

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Khefti Al Mawalia