Universitas Airlangga Official Website

Pusat Bahasa UNAIR Diseminasi Program BIPA dan Buku Terjemahan

Sambutan Kepala Pusat Bahasa UNAIR dalam Acara Diseminasi Buku Terjemahan Cerita Anak pada Kamis (9/3/2023). (Foto: Widiasih Fatmarani)

UNAIR NEWS – Pusat Bahasa dan Multibudaya Universitas Airlangga (UNAIR) bekerjasama dengan Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa serta Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur mengadakan acara diseminasi pada Kamis (9/3/2023). Acara yang bertajuk “Diseminasi Buku Terjemahan Cerita Anak” itu menjelaskan bagaimana buku terjemahan dapat bermanfaat sebagai bahan pengayaan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Acara yang menghadirkan narasumber dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa itu bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada kelompok tertentu. Oleh sebab itu, peserta yang hadir terbatas untuk dosen maupun mahasiswa dari Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Studi Kejepangan, serta mahasiswa BIPA UNAIR.

Ni Putu Ayu Widari selaku narasumber membuka sesi pertama acara dengan penjelasan terkait badan bahasa beserta tupoksinya. Menurutnya, program prioritas badan bahasa mencakup literasi kebahasaan dan kesastraan, perlindungan bahasa dan sastra, dan internasionalisasi Bahasa Indonesia. Hal ini yang mendasari munculnya program BIPA dan penerjemahan. 

“Program BIPA dan penerjemahan bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional,” terang Ayu.

Secara lebih lanjut, Ayu memaparkan peluang dan tantangan yang dihadapi badan bahasa terkait kedua program itu. Hal ini dirasionalkan dengan data penutur Bahasa Indonesia, jumlah pembelajar BIPA, dan persebaran pembelajaran BIPA yang cukup banyak di seluruh dunia.

Pada sesi kedua, peserta dijelaskan secara lebih detail mengenai buku terjemahan cerita anak. Hatta selaku narasumber kedua menuturkan bahwa buku terjemahan digunakan untuk mendukung upaya diplomasi kebahasaan dan literasi. Oleh sebab itu, lanjutnya, buku terjemahan cerita anak mempunyai beberapa tingkat dan ketentuan tersendiri. 

“Buku terjemahan cerita anak biasanya bertemakan STEAM (Science, Technology, Arts, dan Mathematic) sehingga memudahkan untuk bahan ajar BIPA,” tambahnya.

Hatta turut menjelaskan, buku terjemahan cerita anak terbagi dalam tingkat 1/A untuk pembaca dini, tingkat 2/B untuk pembaca awal, tingkat 3/C untuk pembaca semenjana, dan tingkat 4/D untuk pembaca madya. Tingkatan-tingkatan ini, lanjutnya, mempunyai kesulitan-kesulitan yang telah disesuaikan dengan kapasitas pelajar BIPA. 

“Kabar baiknya, buku-buku terjemahan ini dapat diakses melalui laman penjaring Kemdikbud beserta fitur penerjemahannya yang bisa dicoba oleh siapapun. Hal ini digunakan untuk kemudahan pembelajaran BIPA dan pengalaman penerjemahan,” pungkasnya.

Penulis: Widiasih Fatmarani

Editor: Nuri Hermawan