UNAIR NEWS – Sejak KKN BBK 2 UNAIR berlangsung pada Selasa (11/7/2023) sampai Sabtu (5/8/2023), Pusat Halal UNAIR sukses berkunjung ke 10 lokasi KKN dalam program kolaborasi Sosialisasi dan Pendampingan Sertifikasi Halal Gratis bagi UMK. Program itu berupa pelayanan konsultasi, sosialisasi, dan pendampingan sertifikasi halal bagi UMK di lokasi KKN yang mengajukan.
Dari 10 lokasi tersebut, Kabupaten Kediri menjadi wilayah terbanyak yang berhasil dikunjungi. Lima desa itu meliputi Desa Langenharjo, Mojokerep, dan Banjarejo di Kecamatan Plemahan, serta Desa Jantok dan Wonotengah di Kecamatan Purwoasri.
Selanjutnya, Kota Surabaya yang terdiri dari Kelurahan Karang Poh, Made, dan Manukan Wetan di Kecamatan Tandes serta Kelurahan Putat Gede di Kecamatan Sukomanunggal. Terakhir, Desa Kuluran Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan.
Program Kolaborasi Pusat Halal x KKN UNAIR
Muhammad Risqi Ihya Ramdhan atau Haqi sebagai Wakil Koordinator Bidang Jasa dan Pelatihan Pusat Halal UNAIR mengatakan kegiatan itu mendukung program pemerintah. Yakni, Sehati (Sertifikasi Halal Gratis) 2023 yang menyasarkan UMK di Indonesia.
“Dan memberikan bantuan kepada kelompok KKN BBK 2 UNAIR yang ingin mendukung perkembangan ekonomi masyarakat di lokasinya dalam ranah sertifikat halal,” tambahnya.
Haqi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bermanfaat dalam menambah nilai jual produk pada pelaku usaha UMK. Hal itu dapat meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga berdampak pada penjualan.
“Selain itu, perangkat desa juga sangat mendukung dalam hadirnya program sertifikasi halal gratis ini secara langsung kepada pelaku usaha,” tambah Haqi sebagai salah satu koordinator lapangan program.
Alasan Pusat Halal UNAIR mengadakan program kolaborasi ini adalah adanya peluang dari KKN BBK 2 UNAIR dalam proses sertifikasi halal di Indonesia secara cepat dan masif. Hal tersebut merupakan suatu amanah dari UU No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).
Ada Proses
Sebelum Pusat Halal UNAIR dapat terjun ke lokasi KKN setempat, kelompok KKN perlu melakukan koordinasi dengan koordinator wilayah secara mandiri atau bersamaan dengan kelompok lain dalam satu wilayah yang sama. Setelah mendapatkan perizinan, program kolaborasi dapat berlangsung di lokasi KKN setempat.
Pusat Halal UNAIR sempat mengalami hambatan pada saat koordinasi berlangsung. Masih ada beberapa kelompok yang terkendala pada alur perizinan dan koordinasi dengan kelompok lain dalam satu wilayah yang sama.
“Meskipun begitu, dalam waktu yang tidak lama sudah bisa diselesaikan dengan baik dan bisa melaksanakan program kolaborasi dengan lancar,” ungkapannya.
Kesan dan Harapan
Haqi menceritakan bahwa semua lokasi yang telah dikunjungi memiliki kesan yang baik. Hal tersebut karena mereka dapat mendampingi lokasi-lokasi yang sebelumnya tidak terjangkau dari Pusat Halal UNAIR.
Namun, salah satu wilayah yang paling menarik selama pelaksanaan kegiatan adalah Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya. Hal ini karena mereka juga bekerja sama dengan Dinas Penanam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Surabaya untuk pengurusan NIB (Nomor Induk Berusaha).
“Harapannya semoga bisa meningkatkan awareness tentang pentingnya sertifikasi halal untuk produk yang beredar di masyarakat dan pelaku usaha bisa terbantu untuk mendapatkan sertifikasi halal secara gratis,” tutupnya. (*)
Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani
Editor: Binti Q. Masruroh