UNAIR NEWS – Arya Satya Rajanagara, alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) cetak prestasi membanggakan. Ia kini menempuh pendidikan S3 (PhD) di China Medical University (CMU), Taiwan. Arya, sapaannya, mendapatkan kesempatan itu melalui program Ministry of Education Taiwan Scholarship, beasiswa penuh dari pemerintah Taiwan untuk mahasiswa asing.
Selama menjalankan studi di CMU, Arya berfokus pada riset metabolisme molekuler kanker payudara. “Riset saya berkaitan dengan metabolisme molekuler pada kanker payudara. Melalui riset ini, kami mencoba memahami cara memodifikasi terapi kanker agar lebih efektif. Mengingat kanker payudara masih menjadi penyebab utama kematian di dunia,” jelas Arya.
Riset yang Relevan
Arya menjelaskan bahwa risetnya bersifat molekuler. Yaitu riset yang membutuhkan alat-alat canggih untuk meneliti tentang metabolisme yang berfokus pada kanker payudara. “Intinya bagaimana caranya agar terapi sel kanker itu bisa lebih mudah,” imbuh Arya.
Kasus kanker merupakan salah satu penyakit global dan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sejalan dengan itu, Arya mengatakan bahwa riset ini relevan dengan kebutuhan bidang kedokteran saat ini. “Tidak hanya di Indonesia, bahkan di dunia juga. Kanker menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi. Jadi, riset tentang kanker itu sangat relevan dengan kebutuhan sekarang,” katanya.
Kolaborasi Global
Riset yang dilakukan Arya melibatkan kolaborasi luas dengan berbagai pihak. Termasuk pembimbing supervisor profesornya, yaitu Prof Ming Tan yang berasal dari Amerika. “Kami juga menjalin kolaborasi dengan FK UNAIR. Anggota laboratorium (lab, red) kami yang juga berasal dari Indonesia, yaitu salah satu dosen FK UNAIR. Tidak hanya itu, sistem di lab kami mengerjakan proyek yang dibagi-bagi dan ber-partner. Pada saat publikasi, kita semua akan terlibat,” ujar dosen FK UNAIR itu.
Arya berharap riset yang tengah ia kerjakan dapat memberikan kontribusi signifikan, baik dalam pengembangan terapi kanker maupun pengayaan ilmu pengetahuan. “Ke depannya, saya ingin membawa ilmu yang saya pelajari di Taiwan untuk dikembangkan di FK UNAIR tentunya, dan di Indonesia. Selain itu, saya juga berencana melanjutkan postdoctoral research sebelum kembali mengajar sebagai dosen tetap,” ucapnya.
Melalui perjalanan akademiknya, Arya menunjukkan dedikasi untuk berkontribusi pada bidang kedokteran. Khususnya dalam riset kanker, yang harapannya dapat membuka peluang baru bagi dunia medis Indonesia di masa depan.
Penulis: Zahwa Najiba Putri Malika
Editor: Yulia Rohmawati