Universitas Airlangga Official Website

Raih IPK Sempurna di Tengah Kesibukan Multiperan

Hanif Rifqi Prasetyawan, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas FarmasiĀ (sumber; dok pribadi)

ā€œTerkadang dunia tidak bekerja sesuai keinginan kita, maka hadapilah dan jangan banyak mengeluhā€

UNAIR NEWS – Dalam Wisuda Universitas Airlangga (UNAIR) periode 243, Hanif Rifqi Prasetyawan, mahasiswa Program Studi Ilmu Farmasi, berhasil lulus dengan predikat wisudawan terbaik S2 Fakultas Farmasi (FF). Dengan IPK 3,94, ia telah menunjukkan dedikasi dan ketekunan luar biasa dalam studinya.Ā 

Pria yang akrab dipanggil Rifqi bukan hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga merupakan seorang entrepreneur sukses dengan dua usaha. Usaha pertamanya, CV grand scientific, berfokus pada formulasi, maklon, dan penjualan parfum. Usaha keduanya, PT Widyaksa Daria Medika, bergerak dalam jasa konsultasi dan pemenuhan kebutuhan industri farmasi serta layanan terkait, seperti kosmetik, obat tradisional, pangan olahan, apotek, dan klinik. 

Selain menjalankan bisnis, Rifqi juga terlibat dalam proyek penelitian yang didanai oleh Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Fokus penelitian ini adalah pengembangan fitofarmasi dari bahan alam kunyit dan temulawak. Tahapan penelitian mencakup pemilihan tanaman, proses ekstraksi, formulasi, penjaminan mutu, uji praklinik, hingga uji toksisitas. 

“Fokus riset kami adalah pengembangan fitofarmasi bahan alam, khususnya dari kunyit dan temulawak. Saya berperan dalam pengembangan analisis untuk penjaminan mutu pada bahan baku maupun produk,” ungkapnya. 

Mengelola waktu antara kuliah, pekerjaan, dan keluarga merupakan tantangan besar bagi Rifqi. “Tantangan terbesar adalah membagi waktu antara kuliah, pekerjaan, dan keluarga, terutama karena seringkali waktu bersama anak harus terkorbankan,” ungkapnya. 

Selain itu, menyelesaikan tesis saat anaknya sakit dan harus berpindah-pindah rumah sakit untuk opname adalah ujian lain yang harus ia hadapi. “Ketika mengerjakan tesis saat anak bolak-balik ke rumah sakit, pasti berat. Prinsip saya adalah selalu bersyukur atas apa yang didapat, menjalani saja, dan fokus pada solusi, bukan pada masalah. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah,” tambah Rifqi. 

Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan waktu yang disiplin. “Karena saya memilih studi reguler, di mana kuliah dilakukan pada hari kerja, pengelolaan waktu harus sangat disiplin dan sesuai jadwal. Komunikasi yang jelas dalam pendelegasian tugas kepada partner sangat penting,” tambahnya.  

Dukungan keluarga, terutama dari istrinya yang sangat memahami kesulitannya, sangat membantu perjalanan Rifqi. “Inti dari keberhasilan ini adalah komunikasi yang baik dan saling percaya dalam menjalankan tanggung jawab keluarga,” tutupnya.

Penulis: Rosali Elvira NĀ 

Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra