Universitas Airlangga Official Website

Raya Nathaniela, Mahasiswa IUP UNAIR yang Meraih Discover NUS Scholarships

UNAIR NEWS – International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), menyelenggarakan sesi Live Instagram bertajuk A Journey of Excellence: IUP Students Path to Achieving the Discover NUS Scholarships, pada Sabtu (15/3/2025). Raya Nathaniela, mahasiswa IUP Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, membagikan pengalamannya dalam meraih Discover NUS Scholarships.

Keputusan Raya untuk memilih IUP pada tahun 2022 berdasarkan keinginannya untuk mendapatkan pengalaman internasional yang tidak bisa ia peroleh di program reguler. “Dari dulu aku udah punya ketertarikan untuk exchange. Nah, lewat IUP ini, peluang ke luar negeri semakin terbuka lebar,” ungkapnya.

Selama dua tahun pertama di UNAIR, Raya merasakan lingkungan yang positif dan suportif, baik secara akademik maupun non-akademik. Berbagai kegiatan kemahasiswaan telah ia ikuti. Ia menekankan pentingnya manajemen waktu yang baik dalam menjalankan berbagai aktivitas. 

“Akademik tetap menjadi prioritas utama, tetapi banyak keterampilan non-akademik yang juga perlu kita asah. Salah satunya ikut serta dalam organisasi kampus maupun di luar kampus,” ujarnya.

Raya pertama kali mengetahui tentang Discover NUS Scholarships melalui grup fakultas psikologi. Ia kemudian melakukan riset melalui website Airlangga Global Engagement (AGE) UNAIR. Dalam proses beasiswa ini cukup menantang karena memerlukan berbagai dokumen, termasuk transkrip akademik, CV, surat rekomendasi fakultas, serta hasil tes bahasa Inggris.

“Salah satu hal penting yang sering kali terlewat adalah persiapan tes bahasa Inggris. Akan lebih baik jika kita persiapkan jauh-jauh hari sebelum mendaftar,” kata Raya. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menulis motivation letter dan esai yang baik karena banyak program exchange yang mengharuskan dokumen tersebut. 

Saat menjalani program di NUS, Raya merasakan banyak perbedaan budaya, mulai dari kebiasaan kecil seperti mengembalikan piring sendiri setelah makan hingga budaya “kiasu” yang mendorong individu untuk selalu berprestasi. “Di Singapura, mereka lebih individualis. Mungkin budaya kiasu itu yang menjadi alasan mereka sangat kompetitif dalam belajar,” jelasnya.

Dalam mengatasi homesick, Raya bergabung dengan berbagai komunitas, seperti Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Singapura (PINUS), volunteer, hingga komunitas keagamaan. Ia juga aktif dalam komunitas mahasiswa exchange di NUS, yang membantunya bertukar pengalaman dengan mahasiswa dari berbagai negara.

Raya menyampaikan bahwa lingkungan di IUP UNAIR sangat suportif dan memberikan banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk berkembang. Ia juga berbagi tips bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program exchange

“Buatlah timeline persiapan. Seperti timeline yang udah aku buat, saat semester 1-2 aktif di kegiatan kampus, semester 3-4 ikut organisasi di luar kampus, semester 5-6 fokus akademik dan persiapan exchange, lalu semester 7-8 fokus skripsi,” sarannya.

Dengan perencanaan yang matang dan semangat yang tinggi, mahasiswa IUP UNAIR memiliki peluang besar untuk meraih pengalaman internasional dan meraih beasiswa bergengsi.

Penulis: Nafiesa Zahra

Editor: Khefti Al Mawalia