Universitas Airlangga Official Website

Rektor UNAIR Bahas Pentingnya Penegakan Hukum yang Humanis 

Prof Dr Mohammad Nasih saat menjadi bintang tamu di program acara JTV “Gak Cuman Cangkruk’an: Justice for All” pada Jumat (20/09/2024) (Sumber: Youtube JTV Rek)

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, menjadi bintang tamu pada program TV swasta, JTV. Dalam program yang bertajuk “Gak Cuman Cangkruk’an: Justice for All”, Prof Nasih memberikan pandangannya terkait upaya penegakan hukum yang humanis di Indonesia. Program ini tayang secara live pada Jumat (20/09/2024) di JTV. 

Pada kesempatan tersebut Prof Nasih menyebutkan soal nilai excellent with morality. Menurutnya nilai ini relevan dalam upaya menegakkan hukum yang humanis bagi semua lapisan masyarakat. “Excellent with morality, ini hal yang menurut saya penting yang kemudian kita terjemahkan orang yang mau menegakkan keadilan juga mendidik mahasiswa itu juga bukan mendidik otaknya saja, tapi juga hatinya,” ujarnya.

Selain Rektor UNAIR, turut hadir dalam acara tersebut Dr Mia Amiati SH MH CMA CSSL, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Mia memaparkan sebuah konsep hukum bernama restorative justice. Menurutnya, konsep hukum ini mendorong implementasi hukum yang tidak tajam ke bawah namun tumpul ke atas

Melalui konsep restorative justice, pelaku tindak pidana tidak serta merta mendapat hukuman. Mereka mendapat kesempatan untuk mendapat ‘ampunan’ dengan beberapa syarat. “Ketika seseorang melakukan tindak pidana kita bisa mem-profile pelakunya apakah memang ada niat jahat pada dirinya atau apa ada faktor lain dalam dirinya yang membuat dia misalnya terpaksa mencuri,” papar Mia. 

Sejalan dengan hal tersebut, Prof Nasih turut memaparkan pentingnya mendahulukan moral daripada hukum. “Morality ini menurut saya yang jauh di atas hukum. Mungkin ada sesuatu yang benar tapi bisa saja tidak bermoral, tidak melanggar hukum tapi belum tentu etis,” ungkapnya.

Bagi Prof Nasih, ada dua hal yang krusial untuk menjadi perhatian guna mewujudkan keadilan. Keduanya adalah keteladanan dan karakter. “Keteladanan menjadi hal yang sangat penting. Lalu soal karakter ini juga harus dibina di semua lapisan masyarakat, bukan hanya mahasiswa saja tapi juga semuanya,” ujarnya.

Pendidikan sudah seyogyanya tidak hanya berfokus pada perkembangan pengetahuan akademis semata, namun juga perkembangan karakter. Jika seseorang memiliki keseimbangan antara keduanya, maka seseorang tersebut akan mampu mengaplikasikan nilai keadilan dalam setiap aspek kehidupannya.

Penulis: Afifah Alfina

Editor: Edwin Fatahuddin