Universitas Airlangga Official Website

Resiko Diabetes Fatigue bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Foto by Alodokter

Indonesia menempati urutan ke-enam dengan angka diabetes melitus (DM) tertinggi di dunia, dan merupakan salah satu negara dengan angka kasus diabetes melitus baru tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) adalah jenis diabetes yang paling umum dari 90% kasus diabetes. Penyakit ini mengakibatkan peningkatan sindrom kelelahan diabetic (diabetes fatigue), yang berdampak negatif pada kesehatan, terutama kualitas hidup yang memburuk karena keterbatasan fisik dan mental. Gejala yang ada dapat melemahkan penderitanya. Teknik manajemen perawatan yang kompleks juga sangat memerlukan kepatuhan pasien.

Diabetes fatigue adalah masalah yang cukup serius pada pasien DMT2 yang menyebabkan kelainan fisiologis seperti hipoglikemia, hiperglikemia, atau perubahan besar di antara keduanya. Kelelahan juga dapat dihubungkan dengan masalah psikologis seperti penderitaan emosional yang disebabkan oleh diagnosis diabetes atau tingkat keparahan rejimen manajemen diri diabetes. Kelelahan juga dapat dihubungkan dengan variabel gaya hidup seperti rendahnya aktivitas fisik atau obesitas, yang umum terjadi pada pasien dengan DMT2. Kelelahan juga dapat disebabkan oleh efek jangka panjang dari diabetes atau komorbiditas umum lainnya seperti masalah tidur, nyeri, depresi, dan obesitas, yang sering terjadi pada pasien DMT2.

Seiring dengan tantangan fisik akibat kelelahan, pasien DMT2 menghadapi kesulitan mental. Burnout dengan pengobatan diabetes dapat menyebabkan pasien mengabaikannya sehingga kondisinya semakin parah dan pasien memasuki pengobatan yang tidak teratur. Perawatan yang tidak diatur dapat mencegah pasien mendapatkan pemahaman yang jelas tentang kelelahan dan cara mengatasinya. Pemahaman yang lebih baik tentang kelelahan diabetes diperlukan untuk membantu pasien DMT2 mengelola efek negatif dari perubahan kesehatan dan memungkinkan mereka menjadi lebih mandiri.

Terdapat beberapa penelitian dari Indonesia yang membahas kelelahan diabetes dan konsekuensinya. Studi sebelumnya menyebutkan bahwa kelelahan pada pasien diabetes berasal dari tekanan internal dan mekanisme koping yang paling umum adalah spiritualitas dan penerimaan bersama dengan bantuan kesehatan. Respon fisik juga dihasilkan dari perubahan aktivitas penderita diabetes melitus setelah diagnosis. Diabetes telah muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius di negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi, termasuk Indonesia, dan berbagai faktor budaya terus mempengaruhi manajemen diabetes. Oleh karena itu, keyakinan budaya dan kondisi lingkungan harus dieksplorasi karena dapat berdampak pada kelelahan diabetes.

Memahami kelelahan dari perspektif pasien DMT2 yang tidak diatur tidak hanya akan memberikan informasi aktual tentang kelelahan pada populasi ini tetapi juga membantu mengidentifikasi hambatan untuk memprioritaskan tujuan pengobatan. Ini juga akan membantu dalam pengembangan metode yang disesuaikan dengan budaya dan menyesuaikan metode dengan kebutuhan pasien DMT2 di Indonesia.

Penulis: Rifky Octavia Pradipta, S.Kep., Ns., M.Kep
Jurnal: What I felt as a diabetes fatigue survivor: a phenomenology study