UNAIR NEWS – Tradisi nyekar atau ziarah kubur menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idulfitri. Nyekar bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan budaya yang kuat. Kegiatan ini menjadi momen bagi keluarga untuk berkumpul, mempererat hubungan antargenerasi, serta menjaga identitas keluarga dan komunitas.Menurut Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) Biandro Wisnuyana SAnt MA, nyekar memiliki makna sakral dan profan.
