Judul: Tidak Ada New York Hari Ini
Penulis Puisi: M. Aan Mansyur
Fotografer: Mo Riza
Tahun terbit:Â 2016
Tebal: 120 halaman
ISBN: 978-602-03-2723-5
UNAIR NEWS – Buku karya M Aan Mansyur ini didedikasikan untuk Film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang rilis tahun 2016 silam. Seluruh isi puisi menggunakan sudut pandang Rangga sebagai sosok yang memendam kerinduan kepada Cinta. Terpisah oleh ruang dan waktu, jarak antara Rangga dan Cinta terwujud dalam kesunyian, kesepian, dan kesendirian yang dirasakan Rangga. Di awal halaman misalnya, tertulis puisi berjudul Cinta.
Cinta
Hari-hari membakar habis diriku.
Setiap kali aku ingin mengumpulkan
tumpukan abuku sendiri, jari-jariku
berubah jadi badai angin.
Dan aku mengerti mengapa cinta diciptakan.
Salah satu puisi kesukaan saya ialah pada halaman berikutnya yang berjudul Tidak Ada New York Hari Ini. Dalam puisi diceritakan Rangga yang sudah lama menetap di New York tak pernah sedetik pun melupakan Cinta. Kenangan Cinta di masa lampau tersimpan rapi dalam memorinya. Sehari-hari Cinta tidak pernah absen hadir dalam angan Rangga. Akibatnya, kehidupan Rangga hanya diisi kehampaan. Berikut kutipan bait puisinya,
Bahasa ibu adalah kamar tidurku.
Kupeluk tubuh sendiri.
Dan cinta – kau tak ingin aku mematikan mata lampu.
Jendela terbuka dan masa lampau memasukiku sebagai angina.
Meriang. Meriang. Aku Meriang.
Kau yang panas di kening.
Kau yang dingin dikenang.
Buku ini memberi arahan kepada pembaca tentang sebuah cinta yang tak padam meskipun tergerus waktu. Cinta yang dalam akan membekas sekuat apapun berusaha dilupakan.
Bagi para penikmat puisi, buku ini sangat direkomendasikan. Bahasa yang disajikan ringan tetapi mampu menggugah emosi pembaca. Bait demi bait terasa sangat menyentuh. Aan Mansyur memainkan kata-kata dengan sangat apik membuat pembaca ikut terseret dalam api cinta Rangga yang menggebu-gebu.
Hal menarik dari buku ini adalah di setiap halaman selalu diselipkan foto-foto yang seirama dengan isi puisi. Beberapa foto diambil dari adegan film Ada Apa Dengan Cinta 2. Mo Riza juga menampilkan street photography yang diambil di New York, seperti lalu lalang orang di jalan, orang asing tanpa ekspresi, suasana di kereta, dan lain-lain. Seluruh buku baik cover maupun isi disajikan dengan nuansa hitam putih atau monokrom untuk menambah kesan sendu pada puisi.
Bagi para pembaca yang sedang galau dengan masalah percintaan mereka mungkin bisa sampai meneteskan air mata. Karena buku ini mengajak para pembaca memahami makna cinta lewat kata-kata yang puitis. Menurut saya akan lebih baik jika sebelumnya pembaca telah menonton Film Ada Apa Dengan Cinta 2 agar pesan dalam puisi lebih mudah tersampaikan. (*)
Penulis: Tunjung Senja Widuri
Editor: Binti Q. Masruroh