Universitas Airlangga Official Website

RMCP Kunjungi FKH dan RSHP UNAIR Bahas Potensi Kerja Sama Lanjutan

The Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (RMCP), Konsulat Jenderal Australia, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Ekonomi saat mengunjungi Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Kamis (30/5/2024). (Foto: Icha Nur Imami Puspita)
The Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (RMCP), Konsulat Jenderal Australia, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Ekonomi saat mengunjungi Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Kamis (30/5/2024). (Foto: Icha Nur Imami Puspita)

UNAIR NEWSThe Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (RMCP) mengunjungi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airangga (RSHP) UNAIR. Kunjungan berlangsung pada Kamis (30/5/2024). Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Konsulat Jenderal Australia, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Ekonomi.

Dr drh Nusdianto Triakoso MP mengatakan kedatangan RMCP dan rombongan ke FKH UNAIR bertujuan untuk melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan pasca berbagai program kerja sama berlangsung. Jalinan kerja sama itu antara RMCP dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) yaitu Pelatihan Pengembangan Profesional Tenaga Kesehatan Hewan Garis Depan dan Penguatan Materi Pembelajaran Mahasiswa Kedokteran Hewan untuk Prevensi, Mitigasi dan Penanganan Wabah Penyakit Ternak pada Sektor Peternakan Sapi di Indonesia.

Tercatat, FKH UNAIR menjadi salah satu anggota aktif dalam AFKHI. Tidak hanya melakukan evaluasi, pihak RMCP turut berdiskusi bersama dengan FKH UNAIR mengenai potensi kerja sama lanjutan. “Kami berdiskusi dan membahas sekiranya dukungan apa yang bisa RMCP berikan kerja sama selanjutnya. Beberapa hal yang perlu menjadi sorotan adalah pelatihan pada tenaga kesehatan hewan garis depan,” kata Wakil Direktur Pelayanan Medis, Pendidikan, dan Penelitian RSHP UNAIR itu.

Dalam hal ini, FKH UNAIR sendiri telah melangsungkan berbagai pelatihan bagi tenaga kesehatan hewan garis depan. Beberapa daerah yang menjadi wilayah pelatihan FKH UNAIR seperti Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, dan Jombang. Tak sampai situ saja, Jawa Timur bagian timur turut menjadi sasarannya yaitu Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Kota Probolinggo, hingga Kabupaten Probolinggo. 

FKH UNAIR tidak sendirian dalam menjalankan misi mulia tersebut. Beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya juga ikut serta. 

“Kami melatih para tenaga kesehatan hewan garis depan ini agar mereka memahami penyakit terkini yang berasal dari hewan. Terlebih penyakit-penyakit ini berpotensi menjadi wabah. Dan setelah beberapa bulan proses pelatihan pada bulan Oktober 2023 hingga April 2024 sebanyak 23 batch telah tersedia tidak kurang 690 tenaga kesehatan hewan terlatih yang siap dalam mitigasi, penanganan dan pencegahan wabah penyakit ternak,” tutur.

Jika berkaca pada peristiwa beberapa waktu lalu, Indonesia sempat digemparkan dengan berbagai penyakit hewan. Penyakit tersebut seperti wabah PMK, LSD, dan ASF. Penyakit-penyakit itu ternyata menyebabkan guncangan yang luar biasa terhadap peternakan di Indonesia. Nusdianto berharap dengan kerja sama yang terus terjalin dengan RMCP dapat memberikan manfaat yang baik, utamanya terhadap peternakan di Indonesia. 

“Mudah-mudahan kerja sama terus berlangsung dengan baik. Jadi bisa sama-sama memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan kerja sama ini semoga kita bisa menghadapi penyakit dan mencegah potensi penyakit yang bisa terjadi,” pungkasnya

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Khefti Al Mawalia