Universitas Airlangga Official Website

ROAR (Rottan Online Advertising Reach), Program Kerja BBK UNAIR Dorong Perekonomian Desa Putat Lor

Mahasiswa KKN BBK D'Rottan (Foto: Dok. Tim KKN BBK)
Mahasiswa KKN BBK D'Rottan (Foto: Dok. Tim KKN BBK)

UNAIR NEWS – Industri anyaman rotan di Gresik, khususnya D’Rotan di Putat Lor, Menganti menghadapi tantangan besar dalam persaingan sengit dengan pengrajin rotan di wilayah lain. Namun, kelompok Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK 4) Universitas Airlangga (UNAIR) membawa terobosan baru dalam dunia periklanan digital lokal, berupa program kerja ROAR (Rottan Online Advertising Reach).

Kelompok KKN-BBK di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti. Gresik, beranggotakan Maulidiyah Nur Safitri (FIB), Zendy Anisa Qotrunnada (FISIP), Vivia Faustine Gunawan (FTMM), Safira Agustin (FISIP), Inges Mutia Kafsah (FKp), Indriani Elsya Putri (Vokasi), Nurdiana Yulia Putri (FKp), Ganjar Sidya Arcana (FKp), Braino Daud Arizal (FIB) dan Syahdi Nabhan (Vokasi).

Usaha rotan di Desa Putat Lor merupakan salah satu bagian tradisi yang terus berkembang. Sejarah panjang anyaman rotan telah menjadi bagian dari budaya tradisional Indonesia. Penggunaan rotan sebagai bahan anyaman berasal dari masyarakat tradisional yang memanfaatkan sumber daya alam setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rotan dikenal sebagai bahan yang fleksibel dan kuat, sehingga cocok untuk dijadikan berbagai macam kerajinan tangan.

ROAR (Rottan Online Advertising Reach) adalah cara untuk mengukur seberapa efektif iklan online dalam mencapai orang yang dituju. Program kerja ROAR dilakukan melalui kerja sama dengan para UMKM di Dusun Plampang dan Kletak untuk memperoleh informasi dan mengambil beberapa video. Pengambilan video bertujuan untuk branding awareness yang akan diunggah melalui media sosial Instagram dan Youtube.

“Saya menjalankan usaha rotan karena telah menjadi usaha turun-temurun dari orang tua saya selama 30 tahun. Sebelumnya, usaha ini dilanjutkan oleh kakak saya, Surmalik, setelah bapak meninggal. Kini, saya juga ikut membantu mengembangkan usaha rotan ini,” ungkap Siti Koripah, salah satu pemilik UMKM anyaman keranjang rotan Dusun Plampang.

Produk rotan memiliki ciri khas berupa anyaman yang rapat dan desain yang unik. Rotan dari Desa Putat Lor dikenal karena kekuatan, ketahanan, serta teknik anyaman yang diwariskan secara turun-temurun. Hal ini menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan berbeda dari produk rotan lainnya di pasaran. Akan tetapi, usaha UMKM anyaman rotan memiliki hambatan dalam memperoleh dukungan pemerintah.

“Masih kurangnya dukungan dari pemerintah setempat, terutama dalam segi pemasaran dan pemberian bantuan untuk modal. Sehingga, saya masih belum bisa mengembangkan penjualan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi rotan,” ungkap Siti Pamian, salah satu pemilik UMKM anyaman piring rotan Dusun Kletak.

Melalui ROAR dapat dilihat jumlah orang yang menonton, membagikan, serta yang berubah menjadi pembeli atau melakukan tindakan lain yang diharapkan. ROAR bukan hanya sekadar platformiklan online, melainkan sebagai solusi lokal yang mengubah cara bisnis anyaman rotan dalam memasarkan produk mereka. Berbasis di Gresik, ROAR mendukung kreativitas iklan dan strategi konten.

Meskipun menghadapi persaingan yang ketat dan penyesuaian dengan fluktuasi permintaan pasar, D’Rotan tetap optimis dalam mengembangkan warisan keluarga ini. Melalui strategi pemasaran yang terarah dan adaptasi teknologi yang bijaksana, masyarakat berharap dapat terus memperluas jejak dan pengaruh positif industri anyaman rotan di Indonesia.

Dengan begitu, kesinambungan dan pertumbuhan industri anyaman rotan di Gresik tidak hanya menjadi impian, tetapi juga realitas yang dapat diwujudkan melalui inovasi lokal dan dedikasi terhadap warisan budaya yang berharga ini.

Penulis: Zendy Anisa Qotrunnada dan Vivia Faustine Gunawan

Editor: Yulia Rohmawati