Universitas Airlangga Official Website

RSTKA Berikan Pelayanan Kesehatan di Kepulauan Flores NTT

UNAIR NEWS – Di tahun 2023 ini, Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) kembali mengunjungi Indonesia Timur mulai dari kepulauan Flores di NTT dan NTB. Protelindo, Fransseda Foundation, dan Northstar Foundation mendukung RSTKA mengusung beberapa misi, yaitu skrining penyakit jantung bawaan, skrining stunting, dan penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Kenapa memilih NTT? dr. Agus Harianto, Sp.B selaku direktur RSTKA menjelaskan bahwa NTT menjadi salah satu daerah binaan UNAIR. RSTKA belum bisa menjangkau daerah yang jauh-jauh, karena membutuhkan dan yang lebih besar. Salah satu program RSTKA kali ini adalah mengurangi angka stunting. NTT masih menjadi daerah dengan angka stunting yang tinggi.

RSTKA berkolaborasi penuh dengan pemerintah dan tenaga kesehatan di rumah sakit daerah. Kita harus merawat keyakinan dan empati untuk bisa selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan, “Karena Setiap Orang Pulau Berharga”. Hal itu sekaligus menjadi tema dalam bakti RSTKA tahun 2023 ini.

Bakti di NTT ini diikuti oleh 17 relawan yang terdiri dari Dokter spesialis THT, PPDS obsgyn, anak, kardiologi, anestesi, dokter umum, perawat bedah, apoteker, dan dokumentator.

Pada periode pertama yang telah pada 15 Mei – 3 Juni 2023, RSTKA mengunjungi 3 kota yaitu, Nagekeo, Ende, dan Larantuka. Perjalanan RSTKA mulai dari Pelabuhan Kalimas Surabaya pada tanggal 11 Mei 2023 selama 3 hari menuju Labuan Bajo. Tim relawan melanjutkan perjalanan darat ke Kabupaten Nagekeo selama 12 jam menggunakan bus. Sesampainya di Nagekeo pada 15 Mei 2023 pukul 23.30 WITA, jajaran pemerintahan dan beberapa tenaga kesehatan di Kantor Bupati Nagekeo menyambut hangat kedatangan tim relawan.

Nagekeo

Nagekeo memiliki tagline “The Heart of Flores”, kabupaten ini terletak di tengah-tengah pulau Flores. Pusat pemerintahan Kabupaten Nagekeo berlokasi di Mbay. Wilayah ini merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada. Selama berkegiatan di Nagekeo, tim RSTKA bertempat di pusat kota dengan topografi tanah yang dominan berbukit dan tandus.

Pelayanan mulai pada 16 Mei 2023, RSTKA memberikan pelayanan ke beberapa lokasi, mulai dari RSUD Aeramo Nagekeo, Puskesmas Kota, Posyandu Lape, Posyandu Danga, dan Posyandu Aeramo. Selama 7 hari pelayanan di RSUD Aeramo, RSTKA membuka beberapa poli dan melayani sebanyak 149 pasien THT, poli anak 91 pasien, dan poli kardiologi sebanyak 56 pasien. Di puskesmas dan posyandu terdapat skrining 68 ibu hamil dan pelayanan posyandu kepada 108 anak.

Selain pelayanan kesehatan RSTKA juga mengadakan Penyuluhan Stunting, Pelatihan USG untuk dokter umum puskesmas se-kabupaten Nagekeo, dan Pelatihan dokter cilik untuk anak SD dan SMPS Hanura Danga.

Ende

Ende terkenal dengan kota Pancasila, di sinilah tempat Presiden pertama Republik Indonesia diasingkan dan menghasilkan gagasan awal Pancasila. Sekilas, kota ini sudah lebih maju dari pada kota Nagekeo. Tim RSTKA berpindah dari Nagekeo ke Ende dengan perjalanan darat selama 4 jam menggunakan bus pada tanggal 21 Mei 2023.

Pelayanan mulai hari Senin, 22 Mei 2023, RSTKA memberikan pelayanan di RSUD Ende, Puskesmas Onekore, Kelurahan Potulando, Kelurahan Kelimutu, dan Kelurahan  Mautapaga. .Selama 5 hari pelayanan di RSUD Ende, RSTKA membuka poli dan melayani sebanyak 216 pasien THT, poli saraf 220 pasien, dan poli kardiologi sebanyak 23 pasien. Di puskesmas dan posyandu terdapat pelayanan ANC dan USG 14 ibu hamil dan skrining stunting kepada 64 anak. Bakti di Ende relawan juga mengadakan penyuluhan stunting, pelatihan USG untuk 15 dokter umum puskesmas se-kabupaten Ende, dan Pelatihan PPGDON dengan peserta sebanyak 57.

Flores Timur

RSTKA berkunjung Larantuka atau ibukota Flores Timur kecamatan yang terletak di ujung timur Pulau Flores yang berhadapan langsung dengan Pulau Adonara. Larantuka terkenal sebagai tujuan wisata rohani bagi umat Katolik. Kota kecil yang terletak di kaki Gunung Mandiri. Larantuka juga pernah menjadi kerajaan, dan merupakan kerajaan Kristen Katolik pertama yang berdiri di Flores. Ajaran agama Kristen dibawa oleh bangsa Portugis ke Larantuka pada abad ke-15.

Setelah melakukan perjalanan darat, selesai pelayanan di Ende, relawan RSTKA menuju Maumere untuk melanjutkan perjalanan laut selama sepuluh jam menuju Larantuka. Selama di Flores Timur, kapal RSTKA bersandar di Pelabuhan Larantuka, mulai tanggal 29 Mei – 3 Juni 2023.

Ada yang spesial pada bakti di Flores Timur. RSTKA berkolaborasi dengan Klinik Mata Tritya Surabaya memberikan pelayanan operasi mata gratis kepada masyarakat kabupaten Larantuka. Kegiatan itu berlangsung pada tanggal 30-31 Mei di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka. dr. Armanto Sidohutomo, Sp.M (K) dari klinik Mata Tritya Surabaya memimpin tim. Mereka terdiri dari dua dokter spesialis mata, satu dokter PPDS mata, dan 30 tenaga kesehatan lainnya. Secara keseluruhan tim telah berhasil melakukan screening kepada 267 pasien kemudian operasi kepada 45 pasien pterygium dan 82 pasien katarak.

Sementara untuk pelayanan kesehatan lain berlangsung di Puskesmas Oka, Kelurahan Pantai Besar, dan Kelurahan Lewolere. Selama kima hari pelayanan di RSUD dr. Hendrikus Fernandez, RSTKA membuka poli dan melayani sebanyak 118 pasien THT. Lalu, poli kardiologi sebanyak 17 pasien dengan 9 pasien mendapatkan pelayanan echochardiography. Kemudian, program upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di puskesmas dan posyandu dilakukan pelayanan ANC dan USG 51 ibu hamil, skrining stunting kepada 48 anak, pelatihan USG untuk 19 dokter umum puskesmas se-kabupaten Ende, dan Pelatihan PPGDON yang diikuti 31 peserta.

Dalam satu periode ini RSTKA telah mengunjungi Pulau Flores. Beberapa relawan pulang untuk kemudian berganti dengan relawan baru yang bertugas di periode kedua dengan tujuan pulau-pulau lain di NTT. RSTKA membuka donasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Permasalahan ini masih terlalu besar untuk bisa dikerjakan sendiri oleh RSTKA, namun bukan keputusan yang tepat jika harus mundur. Maka dengan bakti ini, RSTKA berusaha menjadi inisiator dalam peningkatan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah kepulauan. (*)