UNAIR NEWS – Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) adakan webinar awam dalam rangka masih memperingati hari ibu. Acara itu, menghadirkan pemateri Dr Afif Nurul Hidayati dr Sp(KK), FINSV, FAADV selaku dokter spesialis RSUA dengan materi “Pencegahan Kutil dan Keganasan Anogenital” pada Rabu (28/12/2022), secara virtual melalui platform zoom meeting.
Pada awal paparan, dr Afif Nurul memaparkan bahwa kutil kelamin disebut Kondiloma Akuminata. Hal itu merupakan penyakit tumbuhnya kutil pada kulit kemaluan yang disebabkan oleh Virus Human Papillomavirus (HPV).
Penyakit kutil kelamin tergolong infeksi menular seksual (IMS). dr Afif mengungkapkan bahwa gejala kutil kelamin dicirikan didapatkan benjolan mirip dengan kembang kol di area kelamin dan tidak nyeri serta benjolannya terkadang terasa gatal.
“Penyakit ini akan nyeri ketika melakukan kontak seksual dan biasanya dicirikan mirip dengan jengger ayam pada bagian kelamin,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa letak penyakit kutil kelamin biasanya dapat muncul di bibir kemaluan, liang vagina, leher rahim, penis, kantung zakar, kulit sekitar anus, dan pada anus, terdapat proses cara penularan penyakit kutil kelamin.
Proses Penularan Kutil pada Kelamin
Pertama, penyakit kutil kelamin disebabkan secara umum karena transisi HPV terjadi utamanya melalui kontak seksual. Kedua, kontak langsung dengan tangan atau tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi dengan HPV sehingga dapat menimbulkan penularan, meskipun jarang terjadi.
Ketiga, penularan dari ibu ke anak melalui vagina saat melahirkan dapat menimbulkan lesi di saluran nafas bayi. dr Afif beranggapan, HPV merupakan tergolong high risk terdapat sekitar 14 tipe HPV dikelompokan sebagai high risk. HPV pada tipe 16 dan 18 karena berkaitan dengan kanker serviks, kanker daerah anogenital, serta karsinoma sel skuamosa daerah tonsil.
Menurutnya berdasarkan penelitian epidemiologi diantaranya hubungan seksual di usia muda, bergonta-ganti pasangan sex, faktor genetik dan pria yang belum disunat dapat meningkatkan risiko terjadinya kutil kelamin.
“Melakukan deteksi dini melalui medical check up merupakan proteksi awal, sehingga kita dapat mencegah agar tidak terinfeksi penyakit ini.”pungkasnya.
Penulis: Langgeng Widodo
Editor: Nuri Hermawan