Universitas Airlangga Official Website

Sambut PKM 2024, HIMAFORSTA UNAIR Selenggarakan Pendampingan dan Penjaringan Proposal

Sesi penyampaian materi oleh Putu Aditya F. A. SIP MKP Melalui ZOOM Meeting (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan (HIMAFORSTA) FISIP UNAIR menggelar webinar Sosialisasi Pendampingan dan Penjaringan KIM 2023 pada Kamis (17/4/2023). Webinar itu merupakan bentuk persiapan menyambut kompetisi ilmiah mahasiswa (KIM) 2023 yang akan bermuara pada program kreativitas mahasiswa (PKM) 2024 Kemendikbud-Ristekdikti mendatang.

Dalam webinar itu, turut hadir Dosen TPK (Tim Pendamping Kemahasiswaan) UNAIR, Putu Aditya Ferdian Ariawantara, SIP MKP sebagai pembicara.

Putu menuturkan bahwa pelaksanaan KIM adalah bentuk persiapan UNAIR dalam menyambut ajang PKM dan PIMNAS melalui seleksi proposal sejak dini. Tujuannya, agar capaian proposal PKM UNAIR terus meningkat dan memperoleh hasil yang maksimal.

“Capaian proposal di PKM kita itu masih kurang. Makanya dari tahun 2022 kita adakan seleksi lewat KIM. Jadi, KIM ini seperti treatment tersendiri bagi mahasiswa yang memang berminat dan memiliki potensi,” ujar Putu.

Pemetaan Potensi Program Studi

Dalam PKM, mahasiswa dapat memilih skema tertentu yang menjadi minat dan fokus penelitiannya. Karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memilih skema yang sesuai dengan rumpun ilmu yang dipelajari saat ini. Pasalnya, kesesuaian itu akan memengaruhi kelancaran penelitian ketika lolos pendanaan nati.

“Misalnya, kan kalian ini dari rumpun sosial humaniora, maka kalian bisa ambil PKM skema RSH (riset sosial humaniora),” katanya dalam acara yang membahas PKM 2024 itu.

Memilih skema PKM dapat dilakukan dengan mempertimbangkan potensi program studi. Putu menilai, setiap program studi memiliki potensi dan kegunaannya masing-masing, sehingga penting bagi mahasiswa untuk dapat memanfaatkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam menyelesaikan masalah di masyarakat melalui PKM.

“Jangan mengerdilkan diri bahwa kalian ini urusannya hanya perpustakaan. Justru yang penting adalah bagaimana teman-teman bisa berkompetisi di mana pun dengan ilmu yang kalian punya dan pelajari di IIP,” ujar dosen Ilmu Politik UNAIR itu.

“Jadi, bidang teman-teman IIP itu malah lebih luas, bahkan malah lebih bisa digali tingkat kemenarikannya. Apalagi kalian punya ilmunya, punya ladang yang existing,” imbuhnya.

Tips Menggali Ide

Salah satu aspek penting yang menjadi penilaian dalam PKM adalah unsur kreativitas dan keunikan dari ide atau gagasan yang mahasiswa tawarkan. Namun sayangnya, seringkali mahasiswa merasa kesulitan dalam menemukan unsur-unsur tersebut. Putu memberikan tips menggali ide dengan mengikuti metode ATM (amati, tiru, modifikasi).

“Pada dasarnya, penelitian-penelitian itu ya nggak semuanya murni baru. Ada yang namanya sistem ATM (amati, tiru, modifikasi),” tuturnya. “Menggunakan sistem ATM itu bukan berarti kita plagiasi, tetapi itu juga proses mencari ide yang baru,” tambahnya.

Kedua, Putu menyarankan mahasiswa agar memperbanyak membaca artikel-artikel hasil penelitian terdahulu yang relevan sehingga bisa menjadi referensi. Hal ini penting untuk membantu menemukan gap dan kebaruan penelitian.

Ketiga, memanfaatkan informasi dan teknologi yang telah ada. Di era digital seperti saat ini, berbagai informasi dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya. (*)

Penulis: Yulia Rohmawati

Editor: Binti Q. Masruroh