Assalamu’alaikum wa-rahmatullahi wa-barakatuh.
Alhamdulillah, wa syukurillah, wa laa haula walaa quwwata illa billahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihiajma’ien.
Yang terhormat,
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga,
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik Universitas Airlangga,
Para Wakil Rektor Universitas Airlangga,
Sekretaris Universitas Airlangga,
Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Guru Besar Tamu,
Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga,
Para Direktur, Ketua Pusat, Lembaga, dan Badan di Lingkungan Universitas Airlangga,
Saudara – Prof. Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dokter., Spesialis Radiologi (Konsultan)
Prof. Dr. Nyilo Purnami, dokter., Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher., Subspesialis Neurotologi., FICS., FISCM
Prof. Dr. Ahmad Suryawan, dokter., Spesialis Anak (Konsultan)
Prof. Dr. Komang Agung Irianto S., dokter., Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang. dan Para undangan serta hadirin yang berbahagia.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan inayah-Nya, sehingga hari ini kita bisa hadir di acara istimewa ini. Yaitu, Sidang Terbuka Universitas Airlangga dalam Pengukuhan Jabatan Guru Besar kepada Prof. Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dokter., Spesialis Radiologi (Konsultan) dalam bidang ilmu Neuro-KL dan Clinical Radiology. Prof. Dr. Nyilo Purnami, dokter., Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher., Subspesialis Neurotologi., FICS., FISCM., dalam bidang ilmu Neurotologi Aspek Komunitas. Prof. Dr. Ahmad Suryawan, dokter., Spesialis Anak (Konsultan) dalam bidang ilmu Tumbuh Kembang Bayi dan Anak. Prof. Dr. Komang Agung Irianto S., dokter., Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang dalam bidang ilmu Orthopaedic Spine.
Ketua, Anggota Senat, dan hadirin yang berbahagia
Dengan pengukuhan ini, Prof. Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dokter., Spesialis Radiologi (Konsultan) menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran aktif ke-129, Guru Besar Dalam Bidang Ilmu: Neuro-KL dan Clinical Radiology. Memiliki Jumlah Dokumen Publikasi terindeks Scopus: 29 dan H- index: 3. Prof. Dr. Nyilo Purnami, dokter., Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher., Subspesialis Neurotologi., FICS., FISCM., menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran aktif ke-130 dan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu: Neurotologi Aspek Komunitas. Memiliki Jumlah Dokumen Publikasi terindeks Scopus: 38 dan H- index: 3. Prof. Dr. Ahmad Suryawan, dokter., Spesialis Anak (Konsultan) menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran aktif ke-131 dan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu: Tumbuh Kembang Bayi dan Anak. Memiliki Jumlah Dokumen Publikasi terindeks Scopus: 16 dan H- index: 4. Prof. Dr. Komang Agung Irianto S., dokter., Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran aktif ke-132 dan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu: Orthopaedic Spine. Memiliki Jumlah Dokumen Publikasi terindeks Scopus: 21 dan H- index: 4.
Semoga pengukuhan guru besar hari ini juga menginspirasi para akademisi yang lain untuk segera menjadi guru besar. Dengan banyaknya Lektor Kepala yang kita miliki, artinya kita punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang cukup besar. Tentu, dengan kemauan yang keras, mereka pasti juga mampu mencapai jabatan guru besar ini. Tolong disadari, bahwa pencapaian guru besar ini bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai seorang dosen, namun juga menjadi capaian universitas yang sangat penting. Dengan dikukuhkannya empat guru besar baru pada hari ini, berarti UNAIR memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya. Hal ini, tentunya akan membuat keberadaan UNAIR semakin diakui oleh masyarakat dan dunia. Sebab, jabatan guru besar menunjukkan pengakuan akan kompetensi di bidang akademik. Dengan demikian, semakin banyak guru besar yang dikukuhkan menunjukkan bahwa semakin banyak pakar yang kita miliki. Ini tentunya akan berdampak pada penilaian terhadap UNAIR yang semakin baik, dan ini akan semakin meningkatkan kualitas kita semua sebagai salah satu dari jajaran kampus terbaik di dunia yang kini telah raih di posisi 345 terbaik dunia.
Untuk Prof. Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dokter., Spesialis Radiologi (Konsultan). Prof. Dr. Nyilo Purnami, dokter., Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher., Subspesialis Neurotologi., FICS., FISCM. Prof. Dr. Ahmad Suryawan, dokter., Spesialis Anak (Konsultan). Prof. Dr. Komang Agung Irianto S., dokter., Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang. UNAIR berharap, setelah pengukuhan guru besar ini, kontribusi Saudara kepada Universitas Airlangga akan semakin besar. Setelah memperoleh jabatan tertinggi di bidang akademik ini, semangat menulis, mengajar, mengabdi, dan meneliti bukan kendur, tapi justru harus ditingkatkan untuk memberi kemaslahatan yang lebih besar.
Ketua, Anggota Senat, dan hadirin yang berbahagia
Orasi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dokter., Spesialis Radiologi (Konsultan). Dalam orasinya dijelaskan Kedokteran saraf adalah cabang ilmu radiologi diagnostik yang berfokus pada diagnosis abnormalitas pada susunan saraf pusat, tulang belakang, kepala dan leher dengan memanfaatkan teknologi pencitraaan. Ahli radiologi saraf kepala leher membuat interpretasi citra otak, tulang belakang dan medulla spinalis, kepala, wajah, leher, saraf tepi untuk mediagnosis stroke, tumor, kelainan genetik, aneurisma, penyakit degeneratif, infeksi dan kondisi saraf lain. Radiologi saraf dalam pelaksanaan tugasnya berada dalam tim multi disiplin di antaranya ahli saraf, ahli bedah saraf, ahli patologi, bedah kepala leher, ahli bedah mulut, bedah plastik dan ahli lainnya yang tergabung pada neuroscience.
Stroke di Indonesia merupakan penyakit pembunuh nomor 1, dan secara global menduduki angka ke 2. Selain menyebabkan kematian, stroke menjadi penyebab kecacatan yang menetap. Prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk berusia 15 tahun atau lebih sebesar 10,9% atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang. Stroke terdiri dari 2 jenis, penyumbatan pembuluh darah dan pecahnya pembuluh darah, penanganan ke 2 jenis stroke ini sangat berbeda. CT Scan dan MRI bisa diandalkan untuk membedakan keduanya.
Gaya hidup adalah penyebab timbulnya penyakit metabolik yang menjadi faktor resiko stroke. Mengingat penanganan stroke sangat mahal dan kompleks, maka pilihan adalah pada pencegahan dengan mengendalikan faktor resiko. Upaya pencegahan antara lain mengetahui kondisi kesehatan dengan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, jika terdeteksi ada faktor resiko, maka perlu penanganan berkesinambungan. Deteksi dindi stroke perlu dilakukan antara lain mengecek pembuluh darah di leher yang menjadi salah satu penyebab stroke dengan USG doppler, dan mengecek pembuluh darah otak dengan Magnetic Resonance Angiography (MRA). Jika ada tanda-tanda stroke tiba-tiba mati rasa ataupun kelemahan pada wajah, lengan, maupun kaki, kebingungan, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, tiba-tiba kesulitan melihat, pusing, kehilangan keseimbangan, dan sakit kepala parah sesegera mungkin panggil ambulans atau datang ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan stroke.
Selanjutnya, orasi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Nyilo Purnami, dokter., Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher., Subspesialis Neurotologi., FICS., FISCM. Dalam orasinya dijelaskan Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi sedini mungkin mengingat pentingnya peranan fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Identifikasi gangguan pendengaran secara dini dapat dilakukan dengan mengamati reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana. Saat ini sudah banyak metode untuk menilai fungsi pendengaran anak. Tes pendengaran pada anak tidak bisa ditunda hanya dengan alasan umur anak belum memungkinkan untuk dilakukan tes pendengaran. Tanpa program skrining pendengaran, gangguan pendengaran baru diketahui pada usia 18-24 bulan.
Pendengaran merupakan salah satu panca indera yang sangat penting bagi semua makhluk hidup, khususnya manusia. Pendengaran merupakan sarana kita untuk menjalin komunikasi dengan sesama. Sejak dini, anak memerlukan kemampuan mendengar agar dapat memahami komunikasi percakapan antar manusia. Sedangkan berbicara adalah kegiatan dan sarana bagi manusia untuk menjalin komunikasi secara sosial atau berhubungan dengan manusia lain di sekitarnya. Pada masa lalu, gangguan pendengaran pada bayi baru lahir sulit dideteksi padahal deteksi dini terkait gangguan dan penyakit apapun sangatlah penting bagi bayi karena penanganan yang tepat dan optimal dapat sesegera mungkin dilakukan untuk meminimalisir dampak yang tidak diinginkan. Pemeriksaan pendengaran pada bayi menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Saat ini pemerintah telah menetapkan kebijakan skrining atau deteksi dini pendengaran bagi bayi baru lahir dengan cara yang mudah dan cepat.
Untuk mengatasi gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia dilakukan upaya promotif, preventif, serta memberikan pelayanan kesehatan Indera pendengaran yang optimal sebagai upaya kuratif dan habilitasi/rehabilitasi. WHO-SEARO (South Asia Regional Office) pada tahun 2005 juga telah membentuk suatu organisasi: SOUND HEARING 2030 untuk mengkoordinasikan kegiatan pencegahan gangguan pendengaran dikawasan WHO-SEARO. Sound Hearing 2030 (SH 2030) mempunyai misi untuk menurunkan gangguan pendengaran yang dapat dicegah pada tahun 2030 melalui pengembangan system pemeliharaan kesehatan yang berkelanjutan. Selain itu juga bertujuan mengurangi gangguan pendengaran yang dapat dicegah sebesar 50% pada tahun 2015 dan 90% pada tahun 2030. Dengan melaksanakan kegiatan sh 2030 diharapkan agar setiap pendudukan Indonesia mempunyai hak untuk memiliki derajat kesehatan telinga dan pendengaran yang optimal pada tahun 2030.
Ketua, Anggota Senat, dan hadirin yang berbahagia
Orasi ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Ahmad Suryawan, dokter., Spesialis Anak (Konsultan). Dalam orasinya dijelaskan Beberapa waktu yang lalu publik diramaikan dengan pro dan kontra substansi dari Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA), terutama tentang adanya tambahan masa cuti bagi ibu melahirkan, dari 3 bulan menjadi minimal 6 bulan, dan juga adanya wacana untuk memberikan cuti bagi ayah yang istrinya melahirkan. Respon publik yang beragam ini menggambarkan bahwa niat baik pemerintah untuk memuluskan program Generasi Emas 2045 melalui peningkatan kesehatan ibu dan anak dan menciptakan kualitas tumbuh kembang anak yang optimal, belum sepenuhnya ditangkap oleh sebagian masyarakat, terutama kalangan industri. Muncul kekhawatiran adanya resistensi perusahaan dalam mempekerjakan perempuan yang dapat mengganggu produktivitas kerja. Titik temu antara tumbuh kembang anak yang optimal dengan masa cuti ibu melahirkan adalah pada pemahaman bagaimana proses perkembangan otak anak itu terjadi.
Dua komponen utama untuk pembentukan sirkuit otak selama masa periode kritis adalah nutrisi dini dan stimulasi dini. Nutrisi dini terbaik adalah air susu ibu (ASI). Stimulasi dini merupakan pemberian rangsangan sensoris yang dilakukan melalui pemberian pengalaman kepada anak selama pengasuhan orang dewasa sehari-hari. Pemberian pengalaman kepada anak pada usia dini melalui berbagai kegiatan secara interaksi berbalas antara orang tua dan anak, di mana anak secara alami melakukan interaksi melalui ocehan, ekspresi wajah, dan gerak tubuh dan kemudian orang tua merespons balik dan mengembalikan kembali kepada anak melalui berbagai vokalisasi dan isyarat yang sama, maka kegiatan interaktif dan responsif ini akan membangun dan memperkuat tatanan otak arsitektur sirkuit otak anak dan menciptakan kekuatan hubungan antara anak dan orangtua yang akan bertahan permanen seumur hidupnya.
Kontroversi tentang masa cuti ibu melahirkan akan produktif bila tidak hanya berkutat pada lamanya waktu cuti. Konteks apa yang harusnya ibu lakukan selama cuti layak untuk lebih dipahami masyarakat dan dunia usaha. Sekarang kita dapat memahami sepenuhnya mengapa negara maju tidak khawatir tentang kemerosotan produktivitas para pekerja wanita yang diberikan cuti melahirkan lebih dari 6 bulan. Hal tersebut dikarenakan mereka menarasikan cuti melahirkan bukanlah pemenuhan hak wanita saja. Namun lebih jauh sebagai strategi ilmiah untuk investasi keunggulan generasi sebuah bangsa.
Usia anak tidak mungkin untuk diputar kembali. Otak anak hanya mempunyai sekali kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga ketika anak masih di masa dini, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun dalam proses pembentukan otaknya. Kehilangan setiap momen tahapan tumbuh kembang anak usia dini dapat berakibat negatif permanen sepanjang hidup anak. Oleh karena itu, ketika anak berada pada periode kritis perkembanganya: Gunakan, atau kehilangan selamanya
Terakhir, orasi disampaikan oleh Prof. Dr. Komang Agung Irianto S., dokter., Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang. Dalam orasinya dijelaskan masalah kesehatan tulang belakang mulai mengganggu pada akhir usia produktif dimana beban mental dan fisik menumpuk sehingga rasa nyeri pada tulang belakang sangat mengganggu kualitas hidup. Untuk usia geriatri, disabilitas akibat nyeri tulang belakang beragam karena proses degenerasi dan karena osteoporosis yang dapat membuat tulang patah karena trauma ringan di rumah. Dilema selalu timbul saat penderita geriatri memerlukan tindakan operasi tulang belakang, bila tidak dioperasi kondisi tiduran di tempat tidur akan sangat menurunkan kualitas hidup dan memudahkan infeksi; sedangkan bila dioperasi, mitos tentang bahaya operasi tulang belakang masih menjadi resistensi luar biasa. Banyak inovasi dan modifikasi diupayakan untuk meningkatkan keberhasilan pembedahan, mengurangi lamanya operasi, serta menurunkan komplikasi.
Teknologi serat optik endoskopi untuk pembedahan penyebab nyeri tulang belakang membuat pembedahan minimal invasi dimungkinkan. Dengan pembedahan endoskopi, irisan operasi kurang dari 2 cm, tidak perlu membuat luka panjang dengan memotong jaringan otot. Teknologi Mikro endoskopi dilanjutkan dengan teknologi membuat portal dan working space di bawah kulit, pada jaringan ikat di atas struktur tulang belakang dengan visualisasi kamera optik dan dipantau dengan monitor (Percutaneous Endoscopy Lumbal). Teknik uniportal dan biportal (Biportal Endoscopy Spinal Surgery) bahkan dilakukan dengan cara percutaneous, dimana alat langsung dimasukkan melalui kulit, dan melebarkan lapangan operasi dengan distraksi, bukan memotong otot. Teknik ini membuat perdarahan minimal, operasi cepat dan akurat, sehingga menurunkan risiko komplikasi operasi terutama bagi orang tua yang rentan dengan komorbid dan infeksi. Perkembangan teknologi bedah tulang belakang seperti artificial intelligent sangat membantu ahli bedah orthopedic spine dalam penanganan kelainan tulang belakang. Penguasaan teknologi mutakhir bedah tulang belakang sangat diperlukan guna memberikan rasa nyaman dan aman serta meminimalkan risiko komplikasi. Tidak ada batasan usia untuk penanganan operasi tulang belakang karena teknik yang lebih akurat, cepat, dan waktu tinggal di rumah sakit singkat. Dengan segera kualitas hidup kembali pulih. Tidak ada teknik terbaik di dunia, yang ada adalah teknik terbaik untuk pasien.
Ketua, Anggota Senat, dan hadirin yang berbahagia
Akhirnya, mari kita berdoa, semoga ilmu Prof. Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dokter., Spesialis Radiologi (Konsultan). Prof. Dr. Nyilo Purnami, dokter., Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher., Subspesialis Neurotologi., FICS., FISCM. Prof. Dr. Ahmad Suryawan, dokter., Spesialis Anak (Konsultan). Prof. Dr. Komang Agung Irianto S., dokter., Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang. Semoga bisa memberikan manfaat bagi diri beliau, Universitas Airlangga, dan bangsa ini. Juga, semoga kita tidak lupa, bahwa apapun capaian atau prestasi yang kita peroleh, di hadapan Allah yang utama adalah ketaqwaan kita.
Demikian, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga Allah meridhai upaya kita semua.
Billahitaufiqwalhhidayah
Wassalaamu’alaikumwr.wb.
Rektor,
Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak.