UNAIR NEWS – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) langsungkan kegiatan Sapa Mahasiswa di Universitas Airlangga pada Selasa (11/4/2023). Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.
Kegiatan Sapa Mahasiswa kali ini berlangsung di Ruang Majapahit, ASEEC Tower Lantai 5 Kampus Dharmawangsa-B. Acara tersebut dimoderatori oleh Dekan FISIP Prof Bagong Suyanto.
Digitalisasi sebagai Pilar Reformasi Birokrasi
Paparan pembuka materi oleh Anas selaku Menteri PANRB. Anas menekankan pentingnya digitalisasi dan pemangkasan keperluan administrasi untuk mendukung reformasi birokrasi.
“Kami sekarang sedang melakukan penyederhanaan administrasi. Administrasi berupa laporan yang berulang-ulang sangat berpengaruh pada dampak kinerja pegawai. Sekarang, kami fokus untuk mengutamakan impact atau dampak, bukan sesi administrasi yang berbelit-belit,” papar Anas.
Anas juga menjelaskan bahwa kendala digitalisasi selama ini adalah tidak adanya koordinasi untuk satu data. Oleh karena itu, setiap lembaga atau kementrian memiliki aplikasi sendiri-sendiri.
“Kendala kami selama ini berupa banyaknya aplikasi yang harus diakses masyarakat sehingga masyarakat bingung kalau mau pakai layanan tertentu harus pakai aplikasi apa. Kedepannya, kami mau buat satu data sehingga kebijakan ‘satu inovasi satu aplikasi’ diharapkan tidak terjadi lagi,” lanjut Anas.
Diskusi Terbuka antara Mahasiswa UNAIR dengan Menteri PANRB
Sesi diskusi dibuka dengan pertanyaan dari Muhammad Mufti, mahasiswa Administrasi Publik angkatan 2021. Mufi bertanya mengapa masih ada kesenjangan tata kelola layanan di pusat dan daerah.
Anas berpendapat bahwa adanya kesenjangan tata kelola antara pusat dan daerah sebab perbedaan sumber daya yang ada. Sumber daya manusia dan fasilitas yang bagus cenderung terkonsentrasi di pusat.
“Kementerian PANRB membagi tingkatan pemerintahan menjadi tiga, yaitu pusat, provinsi, dan kabupaten. Alasan rendahnya tata kelola di tingkat kabupaten juga hasil dari kurangnya komitmen pimpinan di tingkat kabupaten,” imbuh Erwan Agus Purwanto selaku Deputi Bidang Reformasi Birokrasi.
Pertanyaan selanjutnya oleh Alfina, mahasiswi Administrasi Publik angkatan 2021. Alfina melontarkan pertanyaan bagaimana Kementerian PANRB dapat mengoptimalkan profesionalitas dan integritas ASN agar mendapat kepercayaan publik.
“Penguatan optimalisasi profesionalisme dan integritas ASN melalui digitalisasi. Digitalisasi mendorong administrasi menjadi lebih cepat dan transparan sehingga dapat meminimalisir kecurangan oleh ASN,” jawab Anas
Selain itu, Anas juga menyoroti pentingnya literasi digital bagi ASN. Hal itu semakin menjadi perhatian Anas di mana banyak pegawai negeri yang pamer atau flexing di media sosial. Kebiasaan flexing tersebut dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap kinerja ASN.
Sesi diskusi terus berlanjut dengan berbagai pertanyaan seputar keluhan penggunaan aplikasi pemerintah, layanan digital, hingga kendala dalam mengakses layanan pemerintah. Para peserta tampak aktif dan antusias. Penutupan kegiatan Sapa Mahasiswa dengan foto bersama dan pemberian cindera mata dari UNAIR kepada Menteri PANRB.
Penulis: Adil Salvino Muslim
Editor: Nuri Hermawan