UNAIR NEWS – Sustainable Development Goals (SDGs) Center Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu (21/9/2022) melalui platform Zoom Meetings. Kegiatan itu sebagai rangkaian program kerja dalam membahas penyusunan modul pembelajaran berbasis SDGs untuk mahasiswa.
FGD yang dilakukan secara online itu mengundang Koordinator Ahli Sekretariat Nasional SDGs BAPPENAS Yanuar Nugroho, Manajer Pilar Pembangunan Lingkungan Sekretariat Nasional SDGs BAPPENAS Rachman Kurniawan, Manajer Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola Sekretariat Nasional SDGs BAPPENAS Indriana Nugraheni, serta Faculties Ambassadors SDGsdari 16 fakultas di UNAIR.
FGD dibuka oleh Prof Muhammad Miftahussurur dr MKes SpPD-KGEH PhD FINASIM selaku Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi (Warek IDI) yang memberikan dukungan terhadap pencapaian agenda SDGs.
“UNAIR melalui SDGs Center memiliki misi untuk mengintegrasikan agenda SDGs dalam kurikulum semua program studi di bawah Universitas Airlangga. Harapan kami dengan adanya modul ini mahasiswa dapat terampil dan mahir dalam menganalisis isu-isu SDGs terkini serta bagaimana solusi untuk mengatasi masalah tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Ketua SDGs Center UNAIR Bayu Arie Fianto SE MBA PhD menambahkan bahwa faculties ambassadors SDGsdapat berkontribusi dalam pembuatan modul pembelajaran.
“Kepada Bapak Ibu dari faculties ambassadors SDGsdapat ikut membantu untuk menyusun modul dimana setiap fakultas memiliki aktivitas SDGs yang spesifik, unik, dan khusus yang dapat menjadi bagian dari modul sebagai praktik baik dari UNAIR,” ucapnya.
Setelah sesi pembukaan dan pemberian kata sambutan dilanjutkan dengan paparan oleh narasumber Yanuar Nugroho selalu Koordinator Ahli Sekretariat Nasional SDGs BAPPENAS. Yanuar mengapresiasi inisiatif UNAIR dalam membuat modul SDGs. “Kami menyambut baik inisiatif UNAIR, mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Salah satu paparan menarik yang disampaikan Yanuar dalam FGD ini adalah sejarah SDGs secara singkat. “Saya ingin menggarisbawahi beberapa hal Bapak Ibu sekalian mengenai SDGs ini, yang kebanyakan orang salah kaprah melihat SDGs ini dan bagaimana diimplementasikan,” ucapnya.
“Karena pada akhirnya nanti ini akan terkait dengan keseharian kita sebagai stakeholder akademisi yang berkontibusi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini sebuah capaian global yang tidak main-main. Jadi ketika tahun 2015, 193 negara bersepakat, finalnya adalah SDGs ini voluntary di tingkat global. Sementara di Indonesia mewajibkan, Pak Jokowi menjadikan mandatory lewat Perpres 111 Tahun 2022 yang diarusutamakan di dalam rencana pembangunan RPJMN yang membuat RAN dan RPJMD yang membuat RAD. Dalam menyusun RAD ini dapat dibantu oleh SDGs Center UNAIR,” tambahnya.
Kemudian di sesi kedua ditutup oleh narasumber Indriana Nugraheni selaku Manajer Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola Sekretariat Nasional SDGs BAPPENAS. Ia mengingatkan peran penting perguruan tinggi dalam pencapaian SDGs.
“UNAIR dapat menjadi center of excellence di bidang kelimuan sesuai dengan core competence-nya. UNAIR dapat mengarusutamakan SDGs dalam proses akademis melalui mata kuliah SDGs, KKN tematik bertema SDGs, dan sosialisasi SDGs oleh mahasiswa,” ujarnya. (*)
Penulis: Bakti Hasanudin
Editor: Binti Q. Masruroh