UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (BEM FKG UNAIR) menggelar Stovit Development Training (SDT) pada Sabtu (1/3/2023). BEM FKG mengadakan kegiatan itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) mahasiswa. Topik dalam forum itu membahas masalah transisi remaja menuju dewasa.
Kegiatan itu mengusung tema Embracing an Unexplored Potentials for The Future Bright Career in Dentistry. Hadir dalam kegiatan SDT seluruh mahasiswa preklinik, klinik, dan PPDGS. Kegiatan SDT terbagi menjadi dua sesi yakni webinar dan talkshow.
BEM FKG UNAIR mengundang salah satu psikolog lulusan UNAIR yakni Ernestine O Yuniswara MPsi Psikolog selaku Psychologist at DearAstrid dan volunteer BTS Army Help Center Indonesia yang membawakan tema Is adulting hard? How to live a Purposeful life and stay motivated.
Masalah Transisi
Ernest menyampaikan permasalahan yang kerap kali dialami oleh orang emerging adult atau generasi Z yang mengalami transisi masa remaja menuju masa dewasa. Pada masa ini, para emerging adult rentan merasa stres daripada generasi sebelumnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa remaja yang memasuki fase emerging adult biasanya akan mengalami proses pencarian identitas, ketidakstabilan hidup, hingga harus memikirkan berbagai spekulasi kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

“Maka dari itu, masa ini juga dapat disebut masa penentuan terhadap diri kita mau jadi seperti apa kita di masa depan,” ujar Ernest.
Ernest juga mengatakan bahwa mengambil keputusan di masa emerging adult bukan hal yang mudah. Sebab, mereka akan seringkali salah mengambil keputusan yang mengakibatkan kegagal.
“Kegagalan adalah hal yang penting untuk menjadikan kita lebih siap menghadapi tantangan berikutnya. Kita juga tidak dapat memungkiri bahwa dalam setiap langkah kita akan selalu menemukan kegagalan. Dari kegagalan tersebut kita pasti akan belajar banyak hal bagaimana untuk menjadi tetap tenang dalam mengambil keputusan tentang apa yang akan kita lakukan selanjutnya,” tuturnya.
Selanjutnya, ia membagikan tips bagaimana cara menghadapi kegagalan dalam mengambil keputusan. “Jadi yang pertama harus kita lakukan adalah menanyakan kepada diri sendiri motivasi kita mengambil keputusan tersebut. Jika merasa keputusan yang kita ambil akan menjadi beban, kita perlu ingat bahwa sebenarnya kita tidak sendirian. Kita juga dapat meminta bantuan orang lain atau pendapat orang lain ketika mengambil keputusan agar kita tidak merasa terbebani dan menjadi tetap tenang,” tutupnya. (*)
Penulis: Aidatul Fitriyah
Editor: Binti Q Masruroh