Universitas Airlangga Official Website

Sejarah dan Kiprah Pusat Bahasa UNAIR

Pusat Bahasa dan Multibudaya Universitas Airlangga (UNAIR). (Foto: Istimewa)
Pusat Bahasa dan Multibudaya Universitas Airlangga (UNAIR). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR), tempo dulu, telah menginisiasi adanya fasilitas-fasilitas penunjang perkuliahan guna membantu efektifitas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini tercermin ketika UNAIR mendirikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Informasi dan Layanan Bahasa (Pinlabs) pada tahun 1999. 

UPT Pinlabs kini berubah nama menjadi Pusat Bahasa dan Multibudaya (Pusbamulya). Lembaga ini tidak serta merta hadir tanpa proses yang panjang. UPT Pinlabs mengalami beberapa perubahan sistematika untuk menyesuaikan perkembangan zaman hingga dapat menjadi lembaga yang dikenal oleh masyarakat luas.

UPT Pinlabs hadir atas pemikiran dosen-dosen Fakultas Sastra (kini menjadi Fakultas Ilmu Budaya) akan kebutuhan pembelajaran bahasa dan budaya. Awal berdirinya lembaga ini, pada 1 Oktober 1999, memberikan fasilitas pelayanan bahasa Inggris, sejarah (budaya), bahasa Jepang, dan sastra Indonesia. 

Seiring berjalannya waktu dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat dalam penguasaan bahasa asing, UPT Pinlabs menambah beberapa pengajaran bahasa, seperti bahasa Perancis, bahasa Belanda, dan bahasa Mandarin (Cina). Namun, UPT Pinlabs menghapus layanan sejarah dan sastra Indonesia. 

Dalam perkembangannya, UPT Pinlabs mengalami tiga fase penting. Fase pertama, jajaran pengurus UPT Pinlabs yang terdiri dari dosen-dosen Fakultas Sastra masih sering menjumpai beberapa kendala. Kendala ini berupa manajemen, ruangan operasional, dan pendanaan untuk ruangan operasional yang masih kurang. Akan tetapi, kendala-kendala di fase pertama ini tidak menyusutkan popularitas UPT Pinlabs sebagai ikonik Fakultas Sastra UNAIR.

Di fase kedua, sesuai dengan kebijakan Rektor UNAIR Prof Dr Med Puruhito terkait sentralisasi, manajemen UPT Pinlabs berada di bawah Wakil Rektor II. UPT Pinlabs di fase kedua ini mengalami perkembangan yang signifikan. Lembaga ini mulai bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Pemprov Jatim, Bank Dunia, dan beberapa fakultas di UNAIR. Berkat kerja sama ini UPT Pinlabs semakin terkenal luas dan dapat menambah pemasukan UNAIR.

Fase ketiga, UPT Pinlabs kian melejit dengan tagline andalannya, yaitu mudah, cepat, dan akurat. Pada fase ini, mulai masif penambahan karyawan yang memiliki kompetensi di bidang bahasa. Khususnya bahasa yang populer di kalangan masyarakat, seperti bahasa Mandarin, bahasa Arab, bahasa Jepang, dan bahasa Inggris.

Untuk meningkatkan kualitas dalam tahap internasionalisasi, UPT Pinlabs mulai menerapkan metode pengajaran baru. Sebutan metode baru ini adalah metode Analysis Base System (ABS). Metode ini menekankan adanya evaluasi nilai untuk melihat capaian pembelajaran.

UPT Pinlabs juga menggagas program-program baru, seperti Toefl Training, Toefl Test, General English Elementary (G. E), English Training for Teachers, English for Government Office, Training of Trainers, Toefl Workshop, les bahasa, dan usaha penerjemahan. Berkat program-program ini, UPT Pinlabs sebagai pusat pembelajaran bahasa asing semakin mendapat perhatian publik hingga menjadi kiblat bagi universitas di Indonesia Timur, seperti di Manado, Palu, dan Irian Jaya.

Penulis: Selly Imeldha

Editor: Edwin Fatahuddin