Universitas Airlangga Official Website

Sekolah Pascasarjana UNAIR Tekankan Pentingnya Konsumsi Makanan Sehat

Koordinator Program Studi S2 Imunologi Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof Dr Theresia Indah Budhy drg MKes (kanan) dalam Airlangga Forum edisi 143 pada Jumat (4/7/2023) (Foto: SS Youtube)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar Airlangga Forum pada Jumat (4/8/2023). Pada edisi 143 tersebut, Airlangga Forum mengangkat tajuk Fast Food VS Healthy Food Gaya Hidup Tepat untuk Generasi Masa Depan Bangsa. 

Guna menyajikan wawasan yang tepat, Airlangga Forum menghadirkan pakar-pakar dalam bidangnya. Salah satunya adalah Koordinator Program Studi S2 Imunologi Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof Dr Theresia Indah Budhy drg MKes.

Di tengah kemajuan teknologi, ia mengetahui bahwa masyarakat Indonesia semakin mudah mengakses makanan apapun  yang mereka inginkan. Padahal, tidak semua makanan tersebut sehat. Akibatnya, masalah imunitas di Indonesia semakin tinggi karena konsumsi makanan tidak sehat dalam jangka panjang.

“Untuk membentuk manusia yang unggul dan tangguh pasti butuh kesehatan, terutama ditunjang oleh sistem imunitas. Makanan yang kita rasakan enak di mulut, belum tentu enak untuk tubuh kita,” jelas There.

Bahan Bakunya Sehat, tapi Pelengkapnya Tidak

There juga sadar bahwa untuk mencari makanan sehat tidak sebanyak makanan yang tidak sehat. Terkadang, masyarakat tidak sadar bahwa suatu makanan yang berbahan dasar alami pun bisa jadi tidak sehat karena penggunaan bahan kimia dalam satu prosesnya.

“Mungkin dari cara mempertahankan supaya tidak dimakan binatang, semprot dengan bahan kimiawi. Kemudian ketika masak tambah bumbu-bumbu kimiawi karena memang bahan kimiawi biasanya enak,” ungkapnya.

Permasalahan Kesehatan 

Alumni Magister Imunologi Sekolah Pascasarjana UNAIR Dr dr Arif Rahman Nurdianto MImun MH juga membenarkan pendapat tersebut. Sebagai seorang dokter sekaligus kepala Puskesmas, ia kerap kali terlibat langsung dengan segala permasalahan yang ada di masyarakat.

 Kebiasaan konsumsi  yang tidak sehat membawa dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah obesitas. Arif mengungkapkan bahwa obesitas tidak hanya berhenti di masalah berat badan. Permasalahan kesehatan lainnya akan muncul ketika seseorang mengalami obesitas.

“Akibat obesitas itu salah satunya adalah merusak dari sistem keseimbangan tubuh. Jadi bisa memicu Diabetes Mellitus, gangguan di kardiovaskular kita, kemudian gangguan dari sistem metabolisme yang lain hingga bisa mengalami gagal ginjal yang sifatnya kronis,” sebutnya.

Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Untuk mencegah dan menghindari permasalahan kesehatan di atas, penting bagi setiap masyarakat untuk lebih hati-hati dalam memilih makanan. Arif menjelaskan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan Puskesmas untuk berkonsultasi terkait masalah tersebut. 

“Kita bisa konsultasi. Kalau di Puskesmas itu selalu ada ahli gizinya, itu gratis. Teman-teman hanya cukup menunjukkan kartu BPJS, bahkan KTP saja juga bisa,” lanjutnya.

Dengan demikian, masyarakat dapat berdiskusi secara langsung dengan ahli gizi dan bukan dari informan yang tidak jelas sumbernya. Arif juga menghimbau masyarakat untuk memastikan apakah makanan tersebut tergolong makanan cepat saji, baik atau tidak, serta bagaimana efek jangka panjangnya. (*)

Penulis : Muhammad Badrul Anwar

Editor : Nuri Hermawan

Baca Juga: Excellence Rank, UNAIR Peringkat 2 di Indonesia