Universitas Airlangga Official Website

“Sel Punca” Solusi Masa Depan untuk Mengatasi Gigi Goyang

Ilustrasi oleh Alodokter

Penyakit periodontal merupakan penyakit yang merusak jaringan penyangga gigi, yang  meliputi: gusi, sementum yang melapisi akar gigi, ligamen yang mengikat gigi ke tulang, serta  tulang tempat gigi tertanam. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri yang tahan hidup pada lingkungan yang sedikit sekali mengandung oksigen. Oleh karena itu, semakin banyak  bakteri di sekitar gigi yang kemudian masuk kedalam jaringan penyangga gigi yang terletak  jauh di dalam, maka bakteri ini semakin mudah berkembang biak dan merusak jaringan  penyangga gigi. Kerusakan pada jaringan penyangga gigi ini akan membuat gigi menjadi  goyang bahkan gigi bisa terlepas dengan sendirinya dari jaringan penyangganya.  

Berbagai cara dilakukan, baik untuk mencegah terjadinya kerusakan pada jaringan penyangga  gigi maupun untuk merawat jaringan penyangga yang sudah mengalami kerusakan.  Pencegahan dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan rutin menggosok gigi.  Pencegahan terhadap terjadinya kerusakan jaringan penyangga gigi juga bisa dilakukan dengan  kunjungan ke dokter gigi secara berkala. Kunjungan ini dimaksudkan agar dapat dilakukan  pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi, serta dilakukan pembersihan plak di sekitar gigi.  

Selain pencegahan, apabila kondisi jaringan penyangga sudah terlanjur mengalami kerusakan, maka dapat dilakukan perawatan kompleks. Perawatan ini mutlak memerlukan tindakan  pembedahan. Tujuan pembedahan ini adalah untuk membersihkan area jaringan penyangga gigi yang mengalami kerusakan akibat pengaruh bakteri. Bila gigi sudah mengalami  kegoyangan, umumnya kerusakan yang terjadi pada jaringan penyangga sudah cukup banyak.  Kerusakan ini terutama terjadi pada ligamen pengikat gigi serta tulang tempat gigi tertanam.  

Kerusakan pada jaringan penyangga gigi tergolong kerusakan yang sulit untuk dipulihkan  kembali. Selama ini tindakan untuk melakukan perbaikan jaringan penyangga, baik secara  fungsi maupun estetik umumnya dilakukan dengan penambahan bahan tertentu untuk memacu  pertumbuhan jaringan. Bahan yang umum digunakan selama ini adalah bahan untuk cangkok  tulang yang berasal dari makhluk hidup berbeda spesies, misalnya yang diperoleh dari tulang  sapi. Selain itu dapat digunakan amnion yang berasal dari tali pusar janin, serta bahan sintetik  yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman dari transmisi penyakit dan reaksi jangka  panjang yang tidak diinginkan. Selain bahan-bahan tersebut, digunakan pula obat-obatan baik  dari bahan alam maupun sintetis yang diharapkan dapat membantu mempercepat pertumbuhan  jaringan penyangga gigi yang mengalami kerusakan.  

Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini ilmu untuk mempercepat pertumbuhan jaringan  penyangga gigi telah berkembang pesat. Teknologi ini dikenal sebagai rekayasa jaringan yang  memanfaatkan sel punca / sel induk (stem cell). Sel punca merupakan awal mula dari  pertumbuhan sel yang lain. Sifat sel punca antara lain: mempunyai kemampuan untuk  memperbanyak diri, belum memiliki fungsi yang spesifik, dan mampu berkembang menjadi  tipe sel tertentu yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan yang mengalami kerusakan. 

Sel punca dapat berasal dari jaringan embrionik maupun jaringan dewasa. Sel punca embrionik  biasanya diambil dari tali pusar janin saat persalinan. Sel punca yang banyak dikembangkan  adalah yang berasal dari jaringan dewasa. Sel punca yang berasal dari jaringan dewasa ini,  antara lain yang berasal dari gigi maupun jaringan penyangganya, misalnya dari gusi dan  ligamen pengikat gigi dengan tulang. Sel punca yang berasal dari gigi biasanya berasal dari gigi susu, gigi geraham bungsu maupun dari gigi geraham kecil yang dicabut dalam kondisi  masih bagus untuk keperluan perawatan meratakan gigi. Dalam hal ini bagian dari gigi yang  diambil adalah jaringan pulpa gigi maupun ligamen yang menempel pada lapisan sementum. Sel punca yang berasal dari ligamen pengikat gigi, banyak diteliti kemanfaatannya untuk  memperbaiki kerusakan jaringan penyangga gigi. Sel punca yang berasal dari ligamen ini  mampu menghasilkan sel tulang penyangga gigi, ligamen pengikat gigi, sementum maupun gusi. Selain itu sel punca yang berasal dari ligamen ini mempunyai dampak imunogenik yang  rendah. 

Meskipun saat ini pemanfaatan sel punca yang berasal dari gigi maupun jaringan sekitarnya  untuk merawat kerusakan jaringan penyangga gigi masih dalam batas penelitian ilmiah dan  belum digunakan secara luas, namun metode perawatan dengan memanfaatkan sel punca ini memberikan suatu peluang yang menguntungkan untuk perbaikan jaringan periodontal di masa  yang akan datang.  

Penulis: Agung Krismariono 

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada:  A Revolution of Stem Cell in Periodontal Regeneration  https://aip.scitation.org/doi/pdf/10.1063/5.0034975