“Filipi 4:13: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. ”
UNAIR NEWS – Berhasil menyelesaikan studi S2 dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, Berardus Bilyarto Wibisono berhasil lulus menjadi wisudawan terbaik. Predikat itu ia raih pada momen wisuda UNAIR periode 245. Bily, sapaannya, lulus dengan IPK nyaris sempurna, yakni 3,82. Ia merupakan mahasiswa yang berhasil menyelaraskan karir dan pendidikan.
Wisudawan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menempuh studi magister ilmu hukum. Selama masa studinya, Bily merupakan mahasiswa yang aktif berkecimpung dalam proyek-proyek artikel ilmiah. Keterlibatannya dalam kepenulisan ilmiah mengenai auditor hukum tersebut dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam merumuskan aturan tentang auditor hukum di Indonesia. “Sebab, aturan tentang auditor hukum di Indonesia ini pengaturannya masih sangat minim,” terangnya.
Bily merupakan mahasiswa yang aktif berkarir di berbagai firma hukum selama masa studi. Selama menempuh studi magisternya pada tahun 2023 hingga 2024, Bily bercerita bahwa ia sempat bekerja sebagai junior associate di dua law firm ternama di Indonesia, yaitu Handiwiyanto Law Office dan Tan Law Office. “Saat ini saya baru saja bergabung sebagai legal consultant di salah satu perusahaan Singapura yang baru saja melakukan ekspansi di Surabaya, yang bergerak di bidang pembiayaan,” jelasnya.
Belajar dari banyak Orang
Menyelesaikan tesis sembari berkarir membuat Bily harus membagi waktunya dengan baik. Oleh karena itu, berdiskusi banyak dengan dosen pembimbing dan rekan kerja mengenai topik tesisnya menjadi solusi untuknya. Bily ingin melanjutkan penelitian tesisnya ke jenjang doktoral.
Bily menceritakan, selama masa perkuliahan, ia banyak belajar dari rekan-rekan kuliah dan dosen. “Tentunya studi magister saya di UNAIR sangat membantu saya dalam pekerjaan saya. Mengingat berbagai isu hukum yang saya alami di dunia kerja, dapat didiskusikan dengan tenaga pendidik dalam ranah akademis,” ungkap Bily.
Ia juga menjelaskan, seringkali penyelesaian permasalahan dalam dunia kerja, ia dapatkan dari pengajaran dosen. Menurutnya, pendidikan dan pekerjaan adalah dua hal yang sangat penting dan bisa saling mendukung. “Pekerjaan saya dimudahkan dengan pengetahuan yang saya dapat pada saat perkuliahan. Dan tesis saya pun berangkat dari permasalahan (kasus) yang pernah saya tangani saat bekerja. Jadi karena keduanya mempunyai korelasi, puji Tuhan saya mendapatkan nilai yang baik,” tutupnya.
Penulis: Febriana
Editor: Yulia Rohmawati