n

Universitas Airlangga Official Website

Semangat Kebangkitan Nasional Harus Muncul dari Sivitas Akademika

hari kebangkitan nasional
Upacara Hari Kebangkitan Nasional yang dipimpin langsung oleh Rektor. (Foto: Alifian Sukma)

UNAIR NEWS – Dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional RI ke-109, sivitas akademika Universitas Airlangga mengikuti upacara pada Senin (22/5). Upacara dipimpin langsung oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, bertempat di hall Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR.

Upacara ini dihadiri oleh pimpinan UNAIR, terdiri dari pimpinan fakultas, unit, badan, dan lembaga, serta seluruh pegawai di lingkungan Kantor Manajemen UNAIR.

“109 tahun yang lalu berdirinya Budi Utomo, langkah radikal memajukan pendidikan sebagai upaya bebas dari penjajah. Upaya-upaya radikal sangat diperlukan untuk mengubah keadaan, demi kemajuan dari ketertindasan menuju kemerdekaan,” ujar Rektor mengawali amanat.

Rektor menegaskan, saat ini tantangan bangsa jauh berbeda dengan dulu ketika gerakan Budi Utomo didirikan. Jika dulu tantangan bangsa adalah melawan penjajah dan memerdekakan bangsa, kini tantangan itu sudah berganti yakni upaya meningkatkan daya saing nasional. Sebab, jika bangsa tidak mampu bersaing secara global, maka akan tertinggal dengan negara-negara yang terus maju ke depan.

“Kita kini tidak perlu mendirikan Budi Utomo. Kondisi dan tantangan sudah berbeda. Perjuangan kini bukan hanya melawan penjajah. Tantangan kita kini beda, yakni neningkatkan daya saing nasional. Kalau tidak, kita akan jadi pecundang terus menerus,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.

Semangat kebangkitan kini

Dalam kesempatan ini, Nasih menargetkan kepada sivitas, utamanya dosen, untuk terus menggenjot publikasi ilmiah mereka. Sebab saat ini, UNAIR mentargetkan 457 judul penelitian ilmiah terpublikasi di jurnal terindeks Scopus.

Meski sejatinya publikasi jurnal merupakan tanggungjawab dosen, namun para tenaga kependidikan (tendik) diharap untuk turut membantu mencapai target ini.

“Target tahun ini 457 jurnal terindeks Scopus. Itu tugas para dosen. Nah, tugas tendik men-support dosen. Jangan sampai tugas meneliti diribeti dengan tugas yang mestinya dilakukan tendik,” ujarnya.

Selain itu Rektor berharap, semangat kebangkitan nasional muncul dari sivitas akademika UNAIR. Serta, pihaknya mengimbau agar sivitas meninggalkan pola kerja lama dan lebih fleksibel dengan perubahan pola-pola kerja baru.

“Jangan bekerja dengan menggunakan pola-pola lama. Saya berharap, semangat kebangkitan nasional muncul dan lahir dari anda-anda semua. Karena kini situasi berbeda, kita perlu fleksibilitas yang luar biasa. Mohon semuanya tidak kaku dengan kebiasaan-kebiasaan baru,” tandasnya. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh