Karies gigi atau gigi berlubang adalah masalah gigi yang umum terjadi. Karies gigi paling banyak dialami oleh 90% pasien orang Indonesia. Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004 dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, prevalensi karies gigi di Indonesia 90,05%. Fenomena karies inilah yang menyebabkan kebutuhan akan restorasi gigi. Salah satu biomaterial yang digunakan untuk restorasi gigi adalah semen.
Semen gigi yang bersifat sementara harus memenuhi beberapa syarat dalam penggunaannya. Beberapa dari kondisi ini termasuk resistensi untuk keasaman, kekuatan tekan dan tarik tinggi, ketahanan terhadap deformasi plastik, biokompatibilitas, durasi waktu kerja di mulut, dan insulasi panas. Semen gigi sementara ini juga harus bersifat bakteriostatik dan tidak mudah larut dalam air liur. Zinc Oxide Eugenol-Ethoxy Benzoic Acid (ZOE-EBA) adalah yang paling banyak jenis semen gigi yang banyak digunakan.
Penggunaan ZOE-EBA memiliki banyak keunggulan diantaranya dapat mengurangi nyeri pada bagian pulpa gigi, memiliki sifat antiseptik, dapat beradaptasi dengan baik saat berlubang, tidak mengiritasi pulpa sehingga bisa digunakan sementara. Selain kelebihannya, Semen ZOE-EBA memiliki kelemahan pada sifat mekaniknya yaitu: tekan rendah kekuatan, kekerasan dan kelarutannya. Upaya peningkatan kekuatan pada semen gigi ZOE dapat dilakukan dilakukan dengan memberikan pilihan material tertentu.
Penelitian untuk menentukan pengaruh penambahan Aluminium Oksida (Al2O3) dengan ukuran nanopartikel untuk uji tekan kekuatan dan kekerasan semen gigi ZOE-EBA. Tes yang dilakukan adalah uji mekanik. Uji mekanik meliputi kekerasan dan tekan uji kekuatan yang digunakan untuk menentukan sampel ketahanan terhadap deformasi tekanan dan untuk menentukan kemampuan semen gigi untuk menahan beban. Uji sifat struktur menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) untuk menentukan struktur kristal yang terbentuk dari ZOE-EBA semen gigi.
Pembuatan Sampel
Persiapan sampel semen gigi ZOE-EBA terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pembuatannya dari bubuk semen. Sampel uji terbuat dari ZnO dengan penambahan magnesium oksida dibuat sama dengan 3% sehingga menjadi 4 variasi. Tahap kedua adalah proses pencampuran bubuk dan cairan semen campuran eugenol dan cairan EBA. Langkah-langkah yang akan digunakan adalah menyiapkan bedak dan cairan dengan berat masing-masing 1,4 g dan 0,2 ml. Campur bubuk semen dan cairan secara manual sampai menjadi cair homogen menggunakan spatula pada pelat kaca. Setelah sampel terecampur, sampel dicetak menggunakan cetakan yang terbuat dari teflon sesuai dengan standart Laboratorium Dasar Universitas Airlangga.
Sifat sampel
Karakterisasi dengan XRD bertujuan untuk menentukan komposisi bahan pembentuk sampel dan menganalisa fase kristal. Kemudian kekuatan tekan adalah kapasitas suatu material atau struktur untuk menahan beban cenderung mengurangi ukuran, sebagai lawan yang menahan beban cenderung memanjang. Lalu uji pengukuran tingkat kekerasan permukaan sampel semen gigi dilakukan dengan menggunakan Mikro Tes Kekerasan Vickers. Semakin besar persentase fraksi volume ZnAl2O4 akan mengurangi sifat mekanik semen gigi karena semakin besar fraksi volume ZnAl 2 O 4 maka distribusi ZnAl 2 O 4 bubuk semen gigi Seng Oksida Eugenol-Ethoxy Benzoic Acid (ZOE-EBA) akan menjadi satu sehingga menyebabkan kerapatan sampel semen gigi berkurang. Karena sampelnya kepadatan akan mempengaruhi kepadatannya, dimana kepadatan akan mempengaruhi sifat mekanik.
Untuk meningkatkan kepadatan bubuk, proses pemanasan dilakukan, karena dalam proses ini ada perlakuan suhu dan proses gabungan terjadi. Senyawa Al 2 O 3 bereaksi dengan ZnO untuk membentuk ZnAl 2 O 4 . Lalu hasil uji XRD menunjukkan fraksi volume ZnAl 2 O 4 dalam sampel meningkat. Semakin besar volume ZnAl 2 O 4 akan mengurangi sifat mekanik semen gigi.
Pemanasan pada suhu 1000 ºC dimaksudkan untuk membentuk fasa kristal baru, yaitu ZnAl 2 O 4 , Hal ini dimaksudkan agar butiran di partikel yang berdekatan dapat bereaksi dan mengikat. Penambahan konsentrasi Aluminium Oksida (Al 2 O 3 ) dalam pembuatan Zinc Oxide Eugenol-Ethoxy Semen Benzoic Acid (ZOE-EBA) berpengaruh sifat struktur dan sifat fisik. XRD Hasil karakterisasi menunjukkan senyawa yang baru terbentuk yaitu Zinc Aluminium oxide (ZnAl 2 O 4 ). Persentase fraksi volume ZnAl 2 O 4 semakin bertambah semakin besar dengan meningkatnya konsentrasi Al 2 O 3. Fisik sifat yang ditunjukkan dari kuat tekan dan uji kekerasan menurun seiring dengan peningkatan Konsentrasi Al 2 O 3 . Konsentrasi Aluminium Oksida (Al 2 O 3 ) yang memberikan sifat terbaik untuk semen gigi, Zinc Oxide Eugenol-Ethoxy Benzoic Asam (ZOE-EBA) berada pada konsentrasi 26% karena fraksi volume terendah Al 2 O 3 yang menunjukkan bahwa sampel lebih tercampur dan lebih padat.
Penulis : Prihartini Widiyanti
Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:
https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/2020070611274020_MJMHS_0155.pdf