UNAIR NEWS – Menjadi wirausaha, kini semakin terbuka di era digital. Melihat peluang tersebut, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Sosiologi Universitas Airlangga (UNAIR) turut menginisiasi adanya Seminar Ekonomi Kreatif 2025. Gelaran itu mengusung tema Peluang dan Tantangan Bagi Pengusaha Muda untuk Start a Business di Era Transformasi Digital. Kegiatan itu sukses terselenggara Jumat (16/5/2025) di Aula Soetandyo, Lantai 3, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Kampus Dharmawangsa-B, UNAIR.
Program dari Divisi Ekonomi Kreatif HIMA Sosiologi itu bertujuan memberikan ruang bagi mahasiswa mendalami topik kewirausahaan melalui forum diskusi interaktif. “Semoga kegiatan ini menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua,” ujar Yasyfina, ketua pelaksana acara tersebut.
Ketua HIMA Sosiologi, Miccola Pierre Santoso, juga turut mengapresiasi terselenggaranya acara itu. Menurutnya, seminar semacam ini penting untuk memperluas wawasan mahasiswa rumpun sosial terhadap dunia bisnis digital. “Topik ekonomi kreatif memang di luar ranah sosiologi secara umum, tapi inilah cara kita membuka peluang baru di tengah tantangan pengangguran dan ketatnya persaingan kerja,” ungkap Miccola.
Pilihan Jadi Wirausaha
Acara itu terasa lengkap dengan kehadiran Yashafi Yan Arsala, CEO sekaligus founder Ekis Muda Berkarya sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Yashafi membagikan pengalaman ketika membangun bisnis sejak menjadi mahasiswa himpunan Ekonomi Syariah UNAIR. Ia bercerita bahwa tantangan terbesarnya kala itu bukan saja soal keterbatasan dana, melainkan keberanian untuk mengambil risiko.
“Bisnis itu tentang membeli risiko. Yang perlu ditanyakan adalah apakah risiko kegagalan ini sebanding dengan keberhasilan yang mungkin kita raih?” ujarnya.
Yashafi kian mengkritisi terkait budaya kerja modern belakangan ini. Ia menyoroti kenyataan dunia kerja yang seringkali tidak ideal. Menurutnya, menjadi pengusaha adalah pilihan rasional di tengah ketidakpastian gaji tetap, PHK, dan eksploitasi tenaga magang.
Lebih lanjut, ia terus mendorong mahasiswa agar dapat memanfaatkan media sosial untuk menciptakan kreativitas konten dalam upaya membangun bisnis. Baginya, peluang wirausaha di era digital kini sangat terbuka lebar.
“Zaman sekarang, from zero to hero itu mungkin banget. Bukan cuma bagaimana produk kita, tapi konten juga. Meskipun modalnya nggak banyak, yang terpenting mulai dulu karena bisnis yang baik adalah bisnis yang dimulai,” ucap Yashafi mengutip filosofi Bob Sadino.
Jadikan Peluang Viral
Dengan gaya yang santai namun tajam, Yashafi menyampaikan pentingnya konten kreatif dalam membangun usaha. Menurutnya, strategi pemasaran saat ini lebih bergantung pada kekuatan konten dibandingkan klaim produk.
“Content is king, cash flow is everything. Mulai dari konten dulu, baru pikirkan produk. Jangan terlalu perfeksionis, yang terpenting pasarkan dulu,” tegasnya.
Ia mengajak kolaborasi bagi mahasiswa yang serius memulai usaha. Ia membuka kesempatan melalui konsultasi bisnis dan bantuan permodalan untuk pengusaha muda. Adapun seminar itu berhasil memperluas cakupan program kerja HIMA Sosiologi UNAIR yang tidak hanya berfokus pada isu sosial, tetapi juga penguatan kapasitas ekonomi mahasiswa di era digital.
Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah
Editor: Khefti Al Mawalia