Universitas Airlangga Official Website

Seminar FTMM Ulas Kebutuhan Teknologi Kendaraan Otonom di Indonesia

Sesi penyampaian materi seminar (Foto: Humas FTMM)
Sesi penyampaian materi seminar (Foto: Humas FTMM)

UNAIR NEWS – Seminar nasional yang menjadi agenda tahunan kembali berlangsung, Rabu (9/10/2024) di Auditorium Candradimuka Gedung Nano Kampus C. Augie Widyotriatmo, S T M T Ph D dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan isu menarik perihal kendaraan otonom. “Do We Need Robotics and Autonomous Vehicles in Indonesia? Exploring Needs, Capabilities, and Cybersecurity Challenges” menjadi topik paparan Augie.

Dalam kesempatan presentasi selama 40 menit, Augie memulai dengan penjelasan perihal fungsi robot dalam pabrik. Misalnya, benefit robot menjadikan pekerjaan semakin akurat, presisi dan cepat. Kondisi Kota Karawang Jawa Barat menjadi contohnya. Di mana banyak pabrik berlomba menggunakan teknologi robotik, bersamaan dengan persaingan Upah Minimun Kabupaten (UMK). Selain itu, Augie juga mencontohkan adanya kereta api tanpa masinis, yang cukup terpantau dari ruang kontrol.

Teknologi kereta tanpa masinis sudah teraplikasikan di Light rail transit (LRT) yang beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). LRT merupakan transportasi berbasis rel tanpa masinis pertama yang hadir Indonesia. Sementara itu dalam konteks benefit, robot juga punya nilai kompetitif, pasar global, safety, produktif sampai kekuatan. Augie juga menyoroti kapabilitas di Indonesia perihal penggunaan teknologi robot.

Pada seminar kali ini, FTMM juga mengundang Prof Dr Estiko Rijanto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN RI), Andreas Arga Donovan S T dari PT Gotion Indonesia Materials, Rodik Wahyu Indrawan S ST M Tr T,  serta Dr Agus Mukhlisin S T M T yang keduanya berasal dari FTMM UNAIR. Prof Estiko yang lebih dulu memaparkan materi, membawa topik “Sistem Mekatronika pada Kendaraan Listrik Ringan Otonom”. Prof Estiko juga membahas tentang sensor actuator, motor, sistem mekatronika, kontrol steering, membuat kontrol fuzzy logic.

Pada sesi dua, Andreas Arga Donovan, S T memaparkan perihal energy density, konsep energI yang tersimpan dalam baterai. Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Manajemen Baterai Kendaraan Listrik, bisa memprediksi performa umur baterai dan kebutuhan penggantian komponen melalui analisis data penggunaan. Kecerdasan buatan juga terpakai dalam optimisasi
mengatur pengisian daya agar lebih efisien dan memperpanjang umur baterai.

“Pertumbuhan kendaraan listrik di Eropa dan China tumbuh, meski Jepang tidak terlalu,” jelas Andreas. Di Indonesia, perlu SDM tentang potensi tumbuhnya kendaraan listrik untuk mencapai target. Target bisa menarik investasi masuk.

Pada akhir, Agus Muhlisin melengkapi seminar dengan materi tentang “Pengembangan Bangga EV Charging Station sesuai Standar IEC 61851-1″. Tantangan electric vehicle di Indonesia menurutnya perihal keberadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) itu sendiri. Seperti apakah sudah tersedia di banyak lokasi, atau sudah bersifat fast charging. Namun Agus meyakini kalau peningkatan pengguna EV di Indonesia naik, maka bukan hal yang tidak mungkin keberadaan SPKLU akan terus naik pertumbuhannya.

Penulis: Andri Hariyanto

Editor: Yulia Rohmawati