UNAIR NEWS – Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menyelenggarakan seminar. Seminar LIPJPHKI tersebut berlangsung pada Jumat (13/9/2024) di Maleo Hall, Lt. 3 GKB (Eks Farmasi) Kampus Dharmawangsa – B UNAIR.
Tujuan dari seminar tersebut adalah untuk membahas kajian mengenai kontribusi tenaga keperawatan Indonesia untuk memberikan pelayanan profesional di skala internasional. Kajian tersebut sebelumnya telah tertulis dalam buku bertajuk Nursing Beyond Borders: The Indonesian Diaspora. Penulis dari buku tersebut adalah Dosen Fakultas Keperawatan (FKp) Ferry Efendi S Kep Ns MSc PhD bersama dengan Gading Ekapuja Aurizki dan Rifky Octavia Pradipta.
Hadir dalam acara tersebut, sejumlah praktisi kesehatan, akademisi, dan mahasiswa keperawatan. Ferry Efendi juga turut hadir langsung sebagai narasumber sekaligus penulis buku tersebut. Hadir pula Direktur Pendayaan Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Anna Kurniati MA PhD sebagai pembedah, dan Lita Dwi Astari STP sebagai moderator. Seminar ini secara garis besar membahas mengenai peran dan tantangan tenaga keperawatan Indonesia di internasional.
Tantangan Perawat Diaspora
Dalam seminar ini, Ferry mengatakan bahwa penyusunan buku tersebut telah bermula sejak tahun 2016. Dengan berbekal studi pengalaman hidup perawat Indonesia di Jepang. “Selain itu, juga melakukan penelitian lainnya pada tahun-tahun selanjutnya yang mereka hadapi. Serta keterkaitan perawat Indonesia yang kembali ke Indonesia setelah bekerja sebagai perawat di luar negeri sampai dengan berlangsungnya buku ini dicetak,” ujar Ferry.

Selain itu, Ferry juga menambahkan, tenaga keperawatan Indonesia memiliki potensi untuk diterima bekerja di mana pun. Melihat kinerja dan dedikasi yang selama ini mereka berikan. “Tetapi dengan potensi yang dimiliki tenaga keperawatan Indonesia sangat disayangkan hanya ada sekitar 7.568 tenaga keperawatan yang bermigrasi ke luar negeri tersebar di 14 negara. Ada banyak pintu untuk tenaga keperawatan Indonesia bisa untuk bermigrasi bekerja ke luar negeri yaitu pintu pemerintah, swasta, dan mandiri,” katanya.
Terdapat banyak tantangan yang para tenaga keperawatan Indonesia hadapi. Tantangan itu juga tertuang pada buku “Nursing Beyond Borders: The Indonesian Diaspora”. Adanya tantangan tersebut menyebabkan banyaknya tenaga keperawatan Indonesia terkendala untuk bekerja di luar negeri.
Peluncuran dan pembahasan buku “Nursing Beyond Borders: The Indonesian Diaspora” turut memberikan nilai tambah dalam seminar ini. Selain itu, buku tersebut juga memperlihatkan betapa besar potensi tenaga keperawatan untuk membantu memperbaiki sistem kesehatan Internasional. Seminar ini berhasil memberikan wawasan baru mengenai peran penting tenaga keperawatan Indonesia di panggung internasional.
Penulis: Yang Ramadia Nurya Syifa
Editor: Yulia Rohmawati