Universitas Airlangga Official Website

Seminar Nasional ADFEST Bahas Pendewasaan Mental untuk Membangun Rumah Tangga

UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kependudukan Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Urgensi Pendewasaan Mental Generasi Muda Guna Membangun Rumah Tangga yang Ideal. Kegiatan tersebut berlangsung pada Minggu (1/10/2023) di Aula Cendrawasih, UNAIR. Seminar nasional tersebut merupakan rangkaian dari acara tahunan Airlangga Demography Festival (ADFEST) 2023. Beberapa narasumber hadir. Di antaranya, Dr Lutfi Agus Salim SKM MSi selaku penggiat kependudukan, Endang Retno Surjaningrum PhD sekalu psikolog keluarga, dan influencer Pepeng.

“Komponen kependudukan itu ada beberapa yang harus orang tahu. Seperti kuantitas penduduk, kualitas penduduk, dan mobilitas atau persebaran penduduk,” ucap Lutfi dalam sesi keynote speech-nya.

Tanggung Jawab dalam Pernikahan

Selain itu, menurutnya pernikahan bukan hanya sebatas akad untuk mempersatukan janji suci. Akan tetapi ada sebuah tanggung jawab yang sangat besar sebagai konsekuensi penyandang suami-istri. Setiap individu pasti ingin memiliki keluarga yang harmonis dan bahagia, serta saling menghargai satu sama lain atau bisa disebut dengan keluarga yang ideal.

Tetapi kenyataannya dalam berumah tangga konflik tidak dapat dihindari oleh individu. Mulai dari konflik keluarga secara fisik, kurangnya kesiapan mental, ataupun konflik persoalan psikososial. Maka dari itu, perlu pendidikan dini untuk penguatan keluarga. Jangan sampai remaja salah dalam memilih pasangan.

“Ada banyak faktor membuat orang bisa jatuh cinta, seperti faktor kedekatan. Dengan semakin seringnya seseorang berdekatan, akan memperbesar ketertarikan antara satu dengan yang lain,” tambahnya.

Faktor Jatuh Cinta

Selain faktor kedekatan, faktor lain seperti keakraban, kesamaan, dan faktor daya tarik fisik menjadi alasan manusia dapat jatuh cinta. Dari jatuh cinta itu, banyak remaja akhirnya jatuh pada pacaran. Banyak remaja yang beranggapan bahwa jatuh cinta harus terwujud lewat pacaran. Selain itu, pacaran sudah menjadi tradisi di kalangan remaja.

“Bahkan sekarang ada istilah pacaran Islami. Padahal, jatuh cinta tak mesti pacaran. Cinta itu naluri, tak akan mati bila tidak disalurkan,” ucap dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR.

Lutfi pun menuturkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Di antaranya, berlimpahya rangsangan seksual, kerenggangan hubungan keluarga, pergeseran nilai budaya, lemahnya iman dan keagamaan. Selain itu, kurangnya pendidikan seksual pada remaja sehingga buta terhadap masalah seks juga menjadi faktor. (*)

Penulis : Afrizal Naufal Ghani

Editor  : Binti Q Masruroh