Universitas Airlangga Official Website

Seminar Nasional Chat GPT Tekankan Tanggung Jawab Penggunaan

Prof Dr Dwi Setyawan SSi MSi Apt Dalam Seminar Nasional Chat GPT di Perguruan Tinggi pada GKB UNAIR, Selasa (19/12/2023) (Sumber: Humas FTMM)

UNAIR NEWS – Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) melangsungkan Seminar Nasional bertajuk “Chat GPT di Perguruan Tinggi” pada Selasa (19/12/2023). Segenap pimpinan dan mitra industri hadir dalam Aula Candradimuka, Gedung Kuliah Bersama, Kampus MERR-C UNAIR.

Hadir mewakili Rektor, Prof Dr Dwi Setyawan SSi MSi Apt, selaku Dekan FTMM. Dalam kesempatan itu, ia menyoroti perkembangan kecerdasan buatan, termasuk Chat GPT. Menurutnya, kemajuan yang terjadi pada kecerdasan buatan, berjalan sangat cepat.

Dalam pidato pembukaan kegiatan pagi hari itu. Prof Dwi menyadari teknologi dapat menunjang proses pertambahan pengetahuan. Untuk itu, ia mengajak hadirin agar melek terhadap teknologi seraya menggunakannya dengan penuh tanggung jawab.

“Kita saat ini berada di garis depan kemajuan teknologi, penting bagi kita sebagai kalangan akademis untuk tetap mengikuti perkembangan ini dan memahami indikasinya. Serta menggunakannya dengan baik dan benar juga bertanggung jawab,” ujar Prof Dwi.

Menurut Prof Dwi, Chat GPT merupakan keajaiban pada ranah model bahasa. Aplikasi hasil pengembangan Open AI tersebut, lanjut Prof Dwi, merupakan langkah maju dalam proses bahasa yang alami. Hal ini memungkinkan mesin memahami dan menghasilkan teks yang mirip dengan manusia.

Dalam ranah akademis, Prof Dwi melihat Chat GPT memiliki potensi yang besar dan melibatkan berbagai domain termasuk pendidikan, kesehatan, serta bisnis. Hal ini, lanjut Prof Dwi, dapat berfungsi sebagai alat berharga untuk membantu menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan dinamis.

“Kemampuan model Chat GPT ini membuka kemungkinan baru untuk pembelajaran kolaboratif, penelitian, dan pemecahan masalah yang saintifik,” tutur Prof Dwi.

Chat GPT menyuguhkan kemudahan dalam mengakses apapun, hal ini dapat menciptakan kecurangan oleh individu yang tidak memiliki tanggung jawab. Untuk itu, Prof Dwi mengingatkan agar selalu mempertimbangkan etika dalam menyertai kemajuan teknologi.

“Sangat penting bagi kita untuk mendekati integrasi kecerdasan buatan ke dalam pendidikan dengan pikiran yang bijaksana dan bertanggung jawab,” ujar Prof Dwi.

Selanjutnya, Prof Dwi menyarankan untuk memastikan penggunaan alat bermaksud untuk meningkatkan potensi manusia melalui kolaborasi dan komitmen kepada pengetahuan. Manusia, tambah Prof Dwi, dapat memanfaatkan inovasi dan potensi teknologi sepenuhnya untuk kemajuan masyarakat.

Dalam Seminar Nasional ini, beberapa pakar hadir memberikan ilmu dan pandangannya mengenai pro dan kontra Chat GPT di Perguruan Tinggi. Sebagai penutup, Prof Dwi berharap pelaku akademis dapat mendapatkan gambaran serta terinspirasi dalam penggunaan Chat GPT secara bertanggung jawab di dunia akademis.

Penulis: Resyifa Salma

Editor: Nuri Hermawan