UNAIR NEWS – Seminar Nasional dengan tema Perempuan dalam Tradisi Lisan dan Tradisi Tulis menjadi salah satu serangkaian acara peringatan 30 Tahun Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, yang akan jatuh pada bulan November mendatang. Seminar yang dilangsungkan di Aula Siti Parwati FIB UNAIR (26/4) itu, menghadirkan beberapa ahli dari dalam dan luar negeri serta dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan pejabat desa binaan Sastra Indonesia.
Hadir di tengah acara, Ketua Prodi Sastra Indonesia UNAIR Dwi Handayani, M.Hum., dalam sambutannya mengatakan, selain sebagai bentuk dari peringatan Dies Natalis Satra Indonesia ke-30, seminar itu, tambahnya, juga menjadi salah satu wadah bagi kaum perempuan untuk meneladani sosok Kartini.
“Seminar ini merupakan sebagai serangkaian acara 30 Tahun Sasindo UNAIR. Dan semoga acara ini bisa memberi kontribusi yang bermanfaat dan mampu menghadirkan keteladanan tentang perjuangan Kartini,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Trisna Kumala Satya Dewi, M.S., selaku dosen Sastra Indonesia sekaligus Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Cabang Surabaya mengatakan, bahwa kegiatan kerja sama antara Sastra Indonesia UNAIR dengan ATL Cabang Surabaya itu bisa memberikan dampak yang lebih bagi tradisi keilmuan mahasiswa.
“30 tahun ini tentunya menjadi perjalanan yang penuh sejarah. Dengan hadirnya seminar ini semoga bisa bermanfaat dan menambahkan keilmuan tradisi lisan kita,” jelasnya.
Sebagai pembuka acara, Dekan FIB UNAIR yang diwakili oleh Wakil Dekan I FIB UNAIR Ki Puji Karyanto, M.Hum, dalam sambutanya menegaskan bahwa pihak fakultas sangat memberikan apresiasi atas terlaksananya seminar itu. Terlebih, tandasnya, kegiatan itu menjadi langkah awal memperingati 30 tahun Sastra Indonesia.
“Yang patut disyukuri alumni kami sudah banyak yang bekerja di berbagai bidang. Bahkan ada yang menjadi dosen di luar negeri,” tutur Puji. “Dan yang paling utama, semoga wawasan tentang tradisi lisan bisa semakin meningkat,” jelasnya.
Penulis: Nuri Hermawan