UNAIR NEWS – Pasca operasi facial cleft atau celah wajah tahap kedua pada Rabu (14/12), kondisi Tutik Handayani (17) berangsur pulih. Tutik, pasien celah wajah Rumah Sakit Universitas Airlangga, berbicara santai dengan awak media meskipun badannya masih sedikit lemas.
“Punggungku agak sakit,” ungkap Tutik.
Pada siang hari, Kamis (15/12), di waktu yang sama tim dokter yang menangani operasi Tutik dan Direktur Rumah Sakit Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD-KPTI, mengadakan konferensi pers perihal kondisi terkini Tutik. Indri Lakshmi Putri, dr., Sp.BP-RE (KKF) selaku dokter bedah plastik yang menangani Tutik mengatakan, operasi berjalan lancar meski waktu penanganan sempat terlambat.
“Harusnya kan operasi jam delapan, dan kenyataannya penanganan pukul sepuluh karena memang rangkaian biusnya lama. Jadi, dokter bius menyiapkan akses-akses pembuluh darah lebih besar daripada tangan untuk menghindari indikasi pendarahan,” ujar dokter Putri.
Pada operasi kedua, tim dokter melakukan pengambilan tulang wajah yang berlebihan pada sisi sebelah kiri wajah. Tulang tersebut digunakan untuk menutup celah wajah sebelah kanan. Pengambilan tulang dari pipi kiri juga diambil untuk membentuk bingkai mata Tutik yang sebelumnya agak turun.
Selain itu, tim dokter juga mengambil bagian tulang punggung untuk digunakan menutupi celah wajah. Sebanyak empat gigi Tutik juga dicabut karena dianggap tidak berfungsi. “Hasilnya, pipi Tutik yang mulanya sedikit kempes sekarang sudah dinaikkan,” tambah konsultan kraniofasial itu.
Pada bagian mata, tim dokter memasang conformer (bola mata palsu) pada sepasang mata untuk memberi kesan normal. “Untuk mata kiri keadaannya cukup menantang karena ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Pertama, kelopaknya membalik ke atas, kemudian yang kedua tertarik ke bawah,” ujar Nurdin Zuhri, dr., Sp.M, selaku tim operasi.
“Yang kemarin kita lakukan dalam operasi tahap kedua adalah kita membalik kelopak matanya, kemudian kita bentuk celahnya untuk tempat conformer. Kita lapisi kulit dari bagian dalam bibir yang ditempatkan di kelopak mata untuk membantu agar anatomi kembali seperti semula,” tambah dokter Nurdin.
Dokter Putri kembali menambahkan, operasi yang berlangsung sekitar delapan jam ini berjalan lancar dan sesuai target. Ia dan timnya tidak mengalami kendala yang berarti. “Operasi selanjutnya akan dilakukan enam bulan lagi, tapi di tiga bulan ke depan, kita akan lakukan CT-Scan pada Tutik untuk konsolidasi awal,” tandas dokter Putri.
Rencananya, operasi tahap ketiga akan dilangsungkan enam bulan kemudian. Selama menunggu, Tutik akan kembali ke daerah asalnya, Lumajang, untuk menjalani rutinitas.
Penulis: Faridah Hari
Editor: Defrina Sukma S